80 Persen Masyarakat Indonesia Senang FPI Bubar, Mahfud MD: Itu Hasil Survei

- 13 Januari 2021, 10:37 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD.
Menko Polhukam, Mahfud MD. /Twitter/@mohmahfudmd/

ZONA PRIANGAN - Pembubaran Front Pembela Islam (FPI) ternyata mendapat dukungan 80 persen masyarakat Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Selasa 12 Januari 2021.

Dalam YouTube Deddy Corbuzier, Menkopolhukam Mahfud MD menyebut, masyarakat Indonesia merasa senang FPI dibubarkan.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Pembubaran FPI juga, lanjut Mahfud MD, mendapat dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Menurut Mahfud MD, sebelumnya di media sosial pemerintah dianggap lemah karena dianggap lemah oleh 'preman' (FPI).

Jadi, pembubaran FPI melalui surat keputusan bersama (SKB) enam menteri/kepala lembaga negara dianggap sebagai kebijakan yang tepat.

Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!

Setelah keluar SKB, FPI resmi dibubarkan dan dilarang melakukan aktivitas.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Mahfud MD: FPI Dibubarkan, Justru Banyak yang Senang, Lebih dari 80 Persen".

Seluruh mantan anggota FPI dilarang untuk melakukan kegiatan dengan menggunakan atribut FPI.

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

"Justru sangat banyak yang ingin ini (FPI) dibubarkan, senang kalau ini dibubarkan," kata Mahfud MD.

Dukungan masyarakat terhadap pemerintah dalam masalah pembubaran FPI terpampang jelas di media sosial, ujar Mahfud.

"Buktinya, sebelum itu kan di medsos, 'Kok pemerintah ini kan kalah sama preman'," tutur Mahfud MD.

Baca Juga: Pohon Ini Mengeluarkan Bau Busuk, Tak Disangka Bisa Jadi Sumber Pangan Alternatif

Menurut Menkopolhukam, pemerintah dicemooh di medsos lantaran dianggap 'tak hadir dalam perongrongan kewibawaan negara' yang dilakukan FPI.

Mahfud MD mengklaim pihaknya sudah melakukan survei sebelum mengumumkan pembubaran FPI pada Rabu 30 Desember 2020 lalu.

"Sebelum kita nyatakan de jure sudah bubar dan melarang kegiatan, itu kita sudah punya survei. Survei resmi ya! Pemerintah punya," kata Mahfud tegas.

Baca Juga: Kebangkitan Komunis Menguat, Mulai Tercium Masuk Dalam Urusan Militer

Survei ke masyarakat inilah yang menjadi penguat keputusan pembubaran FPI oleh pemerintah.

"Lebih dari 80 persen itu, memang minta itu dibubarkan, mendukung pemerintah mengambil tindakan tegas," ujar Mahfud MD.

Pernyataan tersebut dikuatkan lagi oleh Mahfud MD dengan sebuah hasil survei dari lembaga lain di luar pemerintah.

Baca Juga: Kalahkan Amerika Serikat, Kini Cina Jadi Negara Terkuat di Dunia

"92 persen merasa pemerintah tepat melakukan pembubaran (FPI)," kata Mahfud.

"Iya kan, ini lembaga apa yang baru dua hari lalu dikeluarkan," ujarnya menambahkan.

Mahfud MD mengklaim hasil survei lembaga independen tersebut sama persis dengan apa yang dilakukan pemerintah sebelum FPI dibubarkan.

Baca Juga: 5 Azab Menanti Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Nomor 4 Sangat Mengerikan

Salah satu yang paling mendukung pembubaran FPI menurut Mahfud MD ialah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

"NU itu sudah lama (ingin FPI dibubarkan). Kenapa begitu dibiarkan," kata Mahfud.

"Oleh sebab itu, ketika kita nyatakan FPI dilarang melakukan kegiatan, NU yang mendukung pertama," tuturnya.

Baca Juga: Mementingkan Istri Ternyata Termasuk Durhaka Kepada Orangtua, Ini Azabnya!

"Muhammadiyah juga melakukan dukungan, itu benar! Dan yang lain benar. NU, Muhammadiyah itu adalah ormas Islam terbesar!" kata Mahfud MD tegas.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x