USAID SEA, Konservasi Laut dan Mensejahterakan Nelayan

- 18 Februari 2021, 14:11 WIB
USAIN membantu konservasi laut dan mensejahterakan nelayan.*
USAIN membantu konservasi laut dan mensejahterakan nelayan.* /sea-indonesia.org/

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Amerika Serikat bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merayakan keberhasilan upaya konservasi laut dan perikanan berkelanjutan.

Hal itu dicapai melalui Program Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat Sustainable Ecosystem Advanced (USAID SEA).

USAID, melalui SEA, mendukung pembentukan 14 Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang mencakup 1.6 juta hektare.

Baca Juga: 35 Ribu Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Ribuan Kotak Oranye

Baca Juga: Destinasi Wisata Kuliner yang Enak dan Hemat di Kota Jakarta

Selain itu ada kontribusi pada target Pemerintah Indonesia untuk membangun 30 juta hektare kawasan konservasi perairan pada tahun 2030.

Melansir siaran pers Kedubes AS, Kamis 18 Februari 2021, program USAID SEA diluncurkan sejak tahun 2016.

Program itu berjangka waktu lima tahun dengan dana 32 juta dolar (Rp 448 miliar) bekerja sama dengan KKP memajukan perikanan berkelanjutan dan konservasi laut di kawasan timur Indonesia.

Baca Juga: Sungai Ini Selalu Menggoda Setiap Orang untuk Melompat dan Berakhir dengan Kematian

Melalui Program USAID SEA, Pemerintah Amerika Serikat, KKP, bersama pemerintah provinsi Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat bekerja sama untuk melindungi ekosistem laut.

Memperbaiki tata ruang laut, memperkuat pengelolaan perikanan skala kecil, dan mendukung penguatan penegakan hukum maritim.

Dalam pelaksanaannya, USAID SEA juga membantu lebih banyak nelayan dan masyarakat pesisir berperan aktif dalam melindungi sumber daya yang menjadi andalan mata pencaharian mereka.

Baca Juga: 11 Tentara Angkatan Darat Tumbang Setelah Minum Minyak Rem

Direktur USAID Ryan Washburn mengatakan: Indonesia berperan melestarikan keanekaragaman hayati laut dan memajukan perikanan berkelanjutan.

Pemerintah Amerika Serikat, melalui USAID, merasa gembira dapat mendukung Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan yang sangat penting itu.

"Kami berkomitmen untuk terus melakukannya demi kemakmuran generasi sekarang dan yang akan datang,” ujar Ryan Washburn.

Baca Juga: Perusahaan China Semakin Dekat Membangun Smelter, Indonesia Butuh Investasi Pengolahan Tembaga

USAID SEA memperkuat rencana tata ruang laut provinsi seluas kurang lebih 17 juta hektare di provinsi Papua Barat, Maluku, dan Maluku Tengah.

Rencana tata ruang ini mendukung keberlanjutan pembangunan ekonomi dan melindungi habitat laut penting.

USAID SEA juga meningkatkan pendapatan nelayan dan standar perikanan berkelanjutan melalui sertifikasi Fair Trade.

Baca Juga: Taktik Ibu Ini Sangat Cerdas, Menjebak Suami Selingkuh dengan Cara Minta Dikirimi Foto Selfie

Hasilnya, 350 nelayan mendapat premi senilai hampir 80.000 dolar AS (Rp 1,12 miliar) pada tahun 2020 yang diinvestasikan dalam inisiatif berkelanjutan di masyarakat.

Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar mengatakan: pihaknya menghargai bantuan dari program USAID SEA melalui rangkaian kegiatan strategis di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia 715.

Berbagai kegiatan, pelatihan dan inovasi USAID SEA akan membantu keberlanjutan program dalam pengelolaan kelautan dan perikanan dengan berbagai pemangku kepentingan di masa depan.

Baca Juga: Rumor Keretakan Rumah Tangga Menguat, Melania Tidak Dampingi Donald Trump di Pesta Super Bowl

"Semua ini untuk mendukung misi KKP dalam mencapai kedaulatan dan kelestarian laut Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan ketahanan pangan,” ucapnya.

Sebagai bagian dari akhir program, USAID SEA menganalisis efektivitas kawasan konservasi perairan untuk melindungi ekosistem kondisi terumbu karang dan biomassa ikan.

Lebih dari separuh kawasan konservasi perairan tersebut menunjukkan kondisi terumbu karang dan biomassa ikan yang tetap stabil.

Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah

Bahkan ada peningkatan selama berlangsungnya program USAID SEA (dari tahun 2017 hingga tahun 2020).

Hal ini menggambarkan kawasan konservasi perairan berpotensi untuk merevitalisasi ekosistem laut dan stok ikan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat pesisir.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah