ZONA PRIANGAN - Saat ini ada beberapa vaksin corona yang tengah dikembangkan seperti diantaranya Sinopharm (China), Sputnik V (Rusia), Pfizer-BioNTech (AS), Moderna (AS), Oxford-AstraZeneca (Inggris), Sinovac (China), CanSino Biologics (China), Vector Institue (Rusia), Bharat Biotech (India), Johnson & Johnson (AS/Belanda), dan CoviVac (Rusia).
Masing-masing diberikan pada jadwal pemberian dosis yang sedikit berbeda. Tetapi bagaimana jika Anda melewatkan dosis kedua? Menjelaskan hal ini dr Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebagian besar vaksin yang sedang dikembangkan membutuhkan setidaknya dua dosis, tetapi ada beberapa kandidat vaksin dosis tunggal juga, katanya.
Interval antara dosis tergantung pada vaksin yang Anda dapatkan. Otoritas lokal dan pemerintah akan memberi tahu Anda tentang kapan dosis kedua jatuh tempo.
“Saat ini sebagian besar vaksin diberikan dalam dua dosis. Diberikan tiga hingga empat minggu antara dosis pertama dan kedua. Tapi, ada beberapa data dari beberapa vaksin seperti vaksin AstraZeneca, di mana penundaan dosis kedua hingga 12 minggu".
"Sebenarnya ini memberikan peningkatan kekebalan yang lebih baik," kata Ddr Swaminathan melalui IGTV di akun Instagram resmi WHO.
Baca Juga: Sebagai Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Daerah, BIJB Kertajati Melayani Angkutan Kargo