Mengapa Dosis Kedua Vaksin Corona Sangat Penting, Para Ahli Menyampaikan Alasannya

- 23 Februari 2021, 16:14 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac (CoronaVac) oleh vaksinator dokter senior spesialis penyakit dalam Zulfachmi Wahab (kanan) di RSUD Tugurejo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Ganjar Pranowo mendapatkan suntikan pertama di Jawa Tengah untuk menandai dimulainya program vaksinasi massal di sejumlah daerah di Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Humas Pemprov Jateng-Arif Slam/ast/foc.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac (CoronaVac) oleh vaksinator dokter senior spesialis penyakit dalam Zulfachmi Wahab (kanan) di RSUD Tugurejo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Ganjar Pranowo mendapatkan suntikan pertama di Jawa Tengah untuk menandai dimulainya program vaksinasi massal di sejumlah daerah di Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Humas Pemprov Jateng-Arif Slam/ast/foc. /AJI STYAWAN/ANTARA FOTO

Bagaimana cara memastikan tidak ada efek jangka panjang dari vaksin?

Baca Juga: Cheetah Kembali Blantika ke Musik Korea Lewat Single Terbarunya Villain, Kapan Dirilis ?

Biasanya, uji klinis vaksin dilakukan pada puluhan ribu orang, yang ditindaklanjuti selama beberapa tahun untuk menguji kemanjuran dan keamanannya.

Tetapi karena pandemi dan kebutuhan untuk segera mengeluarkan vaksin untuk menyelamatkan nyawa, durasi tindak lanjut dalam kasus vaksin corona atau COVID-19 adalah beberapa bulan, bukan tahun.

Baca Juga: Australia Luncurkan Vaksin Covid-19 di Tengah Protes Kampanye Vaksinasi

Otorisasi penggunaan darurat telah diberikan untuk vaksin ini. Artinya, vaksin tersebut masih dalam pengawasan. Tindak lanjut sedang diambil dari orang-orang yang telah mendapat vaksin, untuk setiap efek serius atau merugikan.

"Lebih dari 150 juta dosis vaksin telah diberikan di seluruh dunia. Sejauh ini, sinyal keamanan telah meyakinkan. Kami akan terus memantau ini dengan sangat hati-hati dan jika ada bukti hubungan antara vaksin dan efek samping, maka itu akan dianalisis dan panduan untuk negara-negara tersebut akan diperbarui," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah