Hingga 13 Agustus, Puncak Hujan Meteor Perseid, di Indonesia Teramati ke Arah Langit Utara

- 12 Agustus 2020, 23:00 WIB
 Ilustrasi - Hujan meteor Quadrantid tahunan di Qingdao, provinsi Shandong, Tiongkok.*/ANTARA/REUTERS/STRINGER
Ilustrasi - Hujan meteor Quadrantid tahunan di Qingdao, provinsi Shandong, Tiongkok.*/ANTARA/REUTERS/STRINGER /

Thomas menuturkan menjelang subuh ada gangguan cahaya bulan, sehingga sulit mengamati hujan meteor.

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk bisa melihat hujan meteor tanpa teleskop, yakni cuaca cerah, jauh dari polusi cahaya, dan medan pandang ke arah langit utara tidak terhalang pohon atau bangunan.

Baca Juga: Wajah Jennie Blackpink Akan Ditampilkan di Satelit yang Mengorbit Bumi

Koordinator Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging Mumpuni mengatakan hujan meteor itu terjadi ketika dalam peredaran Bumi melintasi bidang edarnya setiap saat melewati wilayah yang kotor berdebu akibat guguran komet atau asteroid, dan guguran debu tersebut yang masuk atmosfer Bumi, terbakar menyebabkan seperti bintang berekor.

Emanuel menuturkan hujan meteor itu bisa diamati seperti bola api, kilauan sejenak , atau hujan meteor kecil-kecil, kadang juga ada dentuman, tapi tidak berbahaya.

Hujan meteor itu bisa diamati tanpa teleskop sepanjang langit tidak berawan.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x