Network
ZONA PRIANGAN - Volkswagen belum membuat keputusan terkait produksi mobil listrik seharga 20.000 euro atau sekitar Rp336 juta, tetapi CEO Oliver Blume yakin bahwa perusahaan dapat mencapainya pada paruh kedua dekade ini, seperti yang diungkapkannya dalam sebuah konferensi pada hari Rabu.
Blume menyatakan bahwa tuas utama untuk menurunkan harga mobil listrik adalah dengan mengurangi biaya baterai, yang dijelaskannya dalam konferensi Sueddeutsche Zeitung Wirtschaftsgipfel di Berlin.
Ia menunjukkan rencana perusahaan untuk memproduksi sel baterai yang seragam, yang diyakini akan mengurangi biaya baterai menjadi setengahnya.
Baca Juga: Terungkap! Mengapa Wuling Bingo EV Jadi Primadona di China
Pada bulan Maret, Volkswagen mengungkapkan rincian mobil listrik seharga 25.000 euro atau sekitar Rp420 juta yang sedang dikembangkan, rencana peluncuran pada tahun 2025, jangkauan 450 km, dan pengisian baterai dari 10% hingga 80% dalam waktu sekitar 20 menit.
Waktu itu, perusahaan juga menyebutkan sedang mengerjakan kendaraan seharga 20.000 euro tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk membawa produk yang tepat dengan harga yang tepat ke pasar," ujar Blume.
Baca Juga: Singapura Mendorong Masa Depan EV, Upayanya Terbentur dengan Kecintaan Warganya Terhadap Supercar
"Setelah para pengguna awal sudah mencoba mobil listrik, saat ini kita perlu meyakinkan konsumen yang belum memiliki kesempatan untuk memasang stasiun pengisian di rumah mereka".
