Isi Ulang Daya Mobil Listrik Nirkabel Lebih Cepat dari Isi Ulang Lewat Kabel

- 24 Maret 2024, 18:47 WIB
Isi ulang daya listrik nirkabel sudah ada, tetapi untuk kendaraan listrik relatif baru.*
Isi ulang daya listrik nirkabel sudah ada, tetapi untuk kendaraan listrik relatif baru.* /LiveScience/Chesky

ZONA PRIANGAN – Sistem isi ulang daya listrik nirkabel jenis baru mampu memberikan daya batere kendaraan listrik (EV) hingga 10 kali lebih cepat dibanding isi ulang nirkabel tercepat yang ada, dan efisiensinya sama dengan isi daya berbasis kabel tercepat sekalipun.

Para ilmuwan di Laboratorium Nasional Oak Ridge (ORNL) di Tennessee, Amerika Serikat menggunakan  “kumparan penyambungan elektromagnetik polifase” dengan medan magnet berotasi yang secara nirkabel mengisi ulang daya mobil listrik Hyundai Kona, yang memiliki jarak tempuh sekitar 261 mil, memberikan daya 100 kilowatt dengan efisiensi 96%.

Sebagai pembanding, isi ulang daya EV tercepat berbasis kabel memberikan daya listrik antara 50 kW dan 350 kW, sementara untuk soket di rumah memiliki output daya 1 kW, menurut Departemen Transportasi AS.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Metode Pengisian Gadget dengan Mengetuk Tubuh Manusia sebagai Media Transmisi Daya Nirkabel

Para ilmuwan menggunakan perangkat isi ulang purwarupa, yang memiliki diameter 36 cm, dan mengirimkan daya ke mobil listrik dengan celah udara 13 cm.

Tujuan penelitian seperti ini adalah untuk mengintegrasikan perangkat isi ulang daya nirkabel di jalanan, contohnya seperti di tempat parkir.

Dengan cara ini, para pengemudi tidak lagi perlu mencolokkan kendaraan ke infrastruktur isi daya dengan kabel yang besar.

Baca Juga: Terobosan Terbaru OpenAI: Sora, Generator Video AI yang Menghebohkan Industri Hiburan!

"Kami telah mencapai kerapatan daya paling tinggi di dunia untuk sistem isi daya nirkabel untuk kelas kendaraan ini,” kata Omer Onar, peneliti di ORNL yang terlibat dalam ujicoba ini.

"Teknologi kami mencapai kerapatan daya 8-10 kali lebih tinggi dibanding teknologi kumparan konvensional dan bisa meningkatkan daya batere 50% di bawah 20 menitan,” tambahnya seperti dilansir LiveScience.

Teknologi isi daya nirkabel sudah ada sejak abad ke-19, ketika Nikola Tesla mendemonstrasikan penggabungan resonan magnetik. Dengan menciptakan sebuah medan magnet, listrik bisa ditransfer lewat udara antara rangkaian transmisi dan rangkaian penerima.

Baca Juga: Qualcomm Beberkan Snapdragon Sound Untuk Kualitas Tinggi, Audio Nirkabel Latensi Rendah

Teknologi ini sudah ada untuk skala kecil seperti dalam telefon dan jam tangan pintar, tetapi isi daya nirkabel EV relatif baru.

Ada beberapa produk yang sudah ada di pasaran. Salah satunya yang terbaik dibuat oleh Plugless Power, yang memberikan daya nirkabel 3,3 kW dan 7,2 kW di stasiun pengisian yang bisa diintegrasikan dengan ruang parkir.

Pengisi daya nirkabel lainnya, dibuat oleh WiTricity, yang mampu memberikan daya sebesar 11 kW. Pengisi daya nirkabel konvensional seperti ini bertumpu pada antene simpal (loop) besar, dalam bentuk kumparan tembaga, untuk menciptakan medan magnetik osilasi.

Baca Juga: Ketersediaan Android Auto Nirkabel Akan Berkembang Pesat dengan Android 11

Dengan ini akan menciptakan arus pada sebuah antene penerima. Masing-masing kumparan kemudian beresonansi pada frekuensi yang sama dan daya listrik pun bisa dikirimkan.

Dalam sistem kumparan polifase, daya listrik menggunakan lebih dari satu fase arus bolak balik (AC) dan menggunakan dua atau lebih bahan-bahan penghantar, yang merotasi siklus tegangan dengan fase tetap dan ditentukan, antara gelombang yang berbeda.

Baca Juga: Ponsel Lipat Terbaru Motorola: Razr 50 Ultra Siap Merajai Pasar!

Ini berarti kumparan elektromagnetik polifase mengirimkan muatan dalam berbagai fase. sebagai hasil, medan magnetiknya lebih seragam, yang memungkinkan lebih konsisten dan transfer daya lebih tinggi untuk ukuran yang diberikan, menurut para ilmuwan ORNL.

Penghubung polifase juga lebih efisien, artinya sedikit daya hilang pada jarak yang lebih jauh, juga memungkinkan mengurangi ukuran kumparan untuk mencapai angka daya yang sama seperti teknologi kumparan konvensional.***

 

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: LiveScience


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x