ZONA PRIANGAN - Warga Ukraina, Nikolai Nizalov (19) sejak tahun 2013 sudah tinggal di Inggris. Kini dia tercatat sebagai mahasiswa baru Universitas Cambridge.
Saat sebagian besar warga Ukraina berbondong-bondong pergi ke Inggris, Nikolai Nizalov justru pergi ke Lviv.
Nikolai Nizalov mengaku, dirinya tidak tenang tinggal di Inggris, saat Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Serangan Gelombang Kedua Pasukan Kremlin, Vladimir Putin Akan Gunakan Taktik Ala Nazi Volkssturm
Hati Nikolai Nizalov berontak, dia tidak boleh tinggal diam di Inggris sementara Ukraina diserang pasukan Vladimir Putin.
Dia memutuskan bergabung dengan tim sukarelawan untuk melawan tentara Kremlin yang makin ganas menyerang warga sipil.
Nikolai Nizalov yang asli dari Mykolaiv, sempat dicegah orangtuanya yang tinggal di Inggris. Namun tekad dia sudah bulat untuk memanggul senjata.
Baca Juga: Ramzan Kadyrov: Rusia Belum Kalah, Ada Serangan Gelombang Kedua yang Menaklukan Kiev dan Kota Lain
Terkait perkualihannya di Universitas Cambridge, menurut Nikolai, bisa dilakukan dari jarak jauh.
Mungkin dia akan menjalani ujian semester pada Mei mendatang saat berada di medan tempur. Tapi semuanya sudah diperhitungkan.
Nikolai memutuskan tidak balik ke Inggris sebelum Ukraina memenangkan perang dan mengusir tentara Kremlin.
"Saya mungkin mengikuti ujian saya pada bulan Mei dari jarak jauh," ungkap Nikolai yang dikutip Mail Online.
“Idealnya saya akan kembali untuk tahun kedua di bulan Oktober, tetapi saya tidak akan pergi sampai kami menang," tuturnya.
Peleton Nikolai terdiri dari sukarelawan Ukraina berusia hingga 30-an, beberapa di antaranya memiliki pengalaman militer.
Baca Juga: Serangan Pasukan Vladimir Putin Kembali Mengganas, Lepaskan Sejumlah Roket Hancurkan Bandara Dnipro
Unit ini akan melakukan perjalanan menuju Kiev minggu depan dan mahasiswa ini akan diberikan senapan untuk perlindungannya sendiri - meskipun tidak memiliki pengalaman tempur.***