Terobosan Bersejarah Fusi Nuklir, Ilmuwan Mampu Meniru Energi Matahari, Berpotensi Mengakhiri Energi Fosil

16 Desember 2022, 04:54 WIB
Para ilmuwan mampu menghasilkan banyak energi dari fusi nuklir.* /LLNL/

ZONA PRIANGAN – Departemen Energi Amerika Serikat telah mengumumkan sebuah pencapaian dalam fusi nuklir, menandai penyelidikan selama dekade untuk mempergunakan energi yang sama yang menyalakan matahari dan bintang-bintang.

Para ilmuwan akhirnya mampu ‘memperoleh energi bersih’ dengan memproduksi banyak energi dalam reaksi fusi nuklir.

Mereka membuat terobosan tersebut pada 5 Desember, di National Ignition Facility (NIF) milik Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California, yang merupakan laboratorium seukuran stadion olahraga yang dilengkapi 192 laser.

Baca Juga: Foto V BTS Selalu Dibawa Sejumlah Pria Korea Selatan, Model Rambut Kim Taehyung Selalu Jadi Trendsetter

Eksperimen ini menggunakan laser energi tinggi yang terfokus pada sebuah target kira-kira seukuran biji merica, memanaskan sebuah kapsul hidrogen pada suhu 190 juta derajat Fahrenheit.

“Dengan singkat menirukan kondisi di matahari,” kata Dr Kim Budil, direktur fasilitas tersebut.

Sekretaris Energi Jennifer Granholm menyebut terobosan tersebut sebagai sebuah “pencapaian penting.”

Baca Juga: Misteri Keturunan Alien, Dua Bocah Berkulit Hijau Ditemukan di Desa Woolpit, Inggris

Granholm mengatakan para ilmuwan di Livermore dan laboratorium nasional lainnya bekerja dalam penelitian untuk membantu AS memecahkan masalah kemanusiaan yang rumit.

Seperti menyediakan energi bersih untuk memerangi perubahan iklim dan mencegah uji coba dan penyebaran senjata nuklir.

Fusi nuklir merupakan proses di mana dua inti atom ringan bergabung membentuk inti tunggal yang lebih berat, yang kemudian melepaskan sejumlah besar energi.

Baca Juga: Boriska Kipriyanovich, Bayi Cerdas yang Mengaku Lahir di Mars dan Tahu Alien Masih Hidup

Dalam kasus matahari dan bintang-bintang di luar angkasa, inti perlu ditabrakan dengan lainnya pada suhu yang sangat ekstrem, lebih dari sepuluh juta derajat Fahrenheit.

Suhu yang tinggi ini memberi inti cukup energi untuk mengatasi gaya tolak listrik.

Ketika inti berdekatan sangat dekat satu sama lain, gaya tarik inti di antaranya akan mengatasi gaya tolak listrik dan memungkinkan inti menyatu.

Baca Juga: Kehabisan Tentara, Vladimir Putin Kirim Sejumlah Guru untuk Perang, Murid Bingung Menghadapi Ujian Sekolah

Bila terjadi demikian, inti ini harus dibatasi dengan ruang kecil untuk meningkatkan kesempatan terjadinya tumbukan.

Tidak seperti proses fisi atau pembelahan inti, fusi bisa mengurangi risiko kecelakaan atau pencurian materi atom.

Fusi nuklir telah banyak diminati hampir selama 70 tahun. Tim ini mengambil inspirasi dari para peneliti pada 1960-an bahwa secara teori laser bisa memicu fusi di laboratorium.

Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya

Laser yang digunakan dalam eksperimen ini bisa menciptakan suhu dan tekanan yang mirip dengan inti bintang dan planet raksasa, dan di dalam ledakan senjata nuklir.

Mengutip laman DailyMail, tim ini menggunakan 2,1 megajoule energi untuk menciptakan kondisi reaksi, meniru energi di dalam matahari.

“Tonggak bersejarah ini menggerakkan kita secara signifikan ke tahap lebih dekat kemungkinan menghasilkan energi fusi nol karbon.

Namun, menurut Dr Kim Budil, masih ada hambatan signifikan sebelum teknologi ini tersedia secara komersial.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler