Nadiem mengakui, di lapangan para guru tidak sekadar memberikan tugas secara virtual. Tapi juga sering kali mendatangi rumah siswa untuk mengecek perkembangannya.
Tercipta juga kelompok-kelompok kecil untuk melakukan pembahasan materi belajar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Nadiem menyebut, kasus pandemi Covid-19 menjadikan sebuah laboratorium bersama, menghasilkan model pendidikan baru.
Baca Juga: Covid-19 Menggila di Cirebon, Setelah Dokter, Lurah, dan Camat, Kini Giliran Wali Kota Positif
Merespons apa yang terjadi di lapangan, Kemendikbud pun melakukan beberapa kebijakan sesuai situasi dan kondisi yang terjadi.
Di antaranya, Kemendikbud menyalurkan bantuan kuota internet, membuat fleksibelitas penggunaan dana BOS, dan memberikan bantuan subsidi upah untuk guru dan tenaga pendidkan non-PNS.
Sementara data Unesco mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, sekira 90 persen atau 1,3 miliar siswa belajar di rumah.***