Pemkab Majalengka Buka Opsi Vaksinasi COVID di Masjid

25 Maret 2021, 07:58 WIB
Ilustrasi vaksinasi. /Pixabay/fernando zhiminaicela

ZONA PRIANGAN - Satgas Covid Kabupaten Majalengka berencana memanfaatkan jemaah tarawih untuk mempercepat target pelaksanaan dosis vaksinasi di Kabupaten Majalengka yang tempatnya dilakukan di depan mesjid.

Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan Kementrian Agama menyangkut tata cara peribadatan di bulan Ramadhan di masa pandemi.

Baik pelaksanaan solat tarawih maupun pelaksanaan solat Idul Ffitri.

Termasuk melakukan komunikasi tentang pemanfaatan percepatan vaksinasi, sebab tidak memungkinkan melakukan vaksinasi di siang hari saat berpuasa, disamping itu harus mempertimbangkan petugas kesehatan.

Baca Juga: Anggota DPR RI Kritik PPATK yang Memblokir Rekening FPI, Asrul Sani: Kasus Asabri dan Jiwasraya?

“Mungkin saja nanti masjid bisa untuk mempercepat dosis satu dan dua. DKM bisa memasang papayon di halaman masjid karena semua masjid kan punya halaman yang cukup luas,” ungkap Bupati.

Untuk pelaksanaanya pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan MUI, DMI dan Kementrian Agama, agar  ibadah tetap berjalan, masyarakat juga tidak ada ketakutan soal di vaksin. Namun ini demi keamanan pribadi masing-masing dan orang lain.

Sikap Bupati tersebut sekaligus merespon soal himbauan DMI menyangkut pemanfaatan masjid untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Ini 7 Manfaat Cryotherapy untuk Kesehatan Tubuh, Nomor 2 Cocok Buat Ibu yang Baru Melahirkan

Perpanjangan PPKM

Bupati juga menyampaikan Pemerintah Kabupaten Majalengka akan memperpanjang PPKM mikro berbasis RT/RW dan Posko Desa.

Sebab menurutnya tingginya kasus selama ini kebanyakan berasal dari klaster keluarga yang prosentasenya mencapai 32 persen.

Setelah itu Dinas atau Lembaga Pemerintahan, disusul ruang publik seperti pasar serta pabrik.

Baca Juga: Banjir Setinggi Enam Meter, Ribuan Ternak Hanyut dan Dua Orang Tewas

“Posko desa harus diepektifkan sebagai antisipasi lokus, karena kebanyakan sekarang ini lokusnya desa, klaster keluarga cukup mendominasi,” katanya.

Terakhir kali pabrik sepatu di Ligung 13 orang karyawannya terpapar Covid-19.

Atas munculnya kasus tersebut pihak perusahaan telah dihimbau untuk melakukan pengaturan jam kerja serta jam buka.

Baca Juga: Jet Tempur dan Helikopter Israel Lepaskan Lima Rudal ke Jalur Gaza pada Malam Hari

Selain itu pihak manajemen harus membuka banyak pintu keluar masuk karyawan agar tidak terpokus di satu pintu guna menghindari berdesakannya karyawan saat masuk kerja, istirahat dan pulang kerja.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler