Bandara Kertajati akan Difungsikan sebagai Bengkel Perawatan Pesawat

31 Maret 2021, 07:05 WIB
Potret pesawat Garuda Indonesia saat akan memulai penerbangan kargo di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. /Humas BIJB/

ZONA PRIANGAN - Bandara Internasional Kertajati di Majalengka selain dioperasikan untuk mengangkut penumpang dan kargo, segera difungsikan juga untuk Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau perawatan pesawat.

Pembangunan MRO segera dilaksanakan tidak jauh dari terminal bandara.

Perusahaan MRO yang akan melakukan kerjasamapun telah dijajaki pihak PT BIJB diantaranya PT GMF Aero Asia TBK, sebuah perusahaan berkelas Internasional yang ada di Indonesia masih termasuk anak perusahaan Garuda Indonesia.

Baca Juga: Inilah Doa agar Usaha Dagangan Laris manis dan Rezeki Lancar

Vp  of Corporate Secretary and  Public  Communication PT BIJB Handika Suryo Syaiful, Selasa 30 Maret 2021 mengatakan keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat terbatas Presiden Jokowi, Menteri Perhubungan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Jakarta, membahas menambah peran Bandara Kertajati selain sebagai penerbangan reguler juga sebagai perawatan pesawat.

“Usai rapat melakukan pembicaraan perihal tersebut kami  langsung tindaklanjuti sesuai dengan yang disampaikan pada saat keterangan pers setelah rapat terbatas kemarin.  Kita tindaklanjuti dengan perusahaan operator MRO yang memiliki lisensi internasional,” ungkap Handika.

Menyangkut lokasi  MRO menurut Handika  masih dilakukan pembahasan, namun sudah ada opsi untuk dibahas lebih lanjut secara teknis.

Baca Juga: Bintang Liverpool Mohamed Salah Berpeluang untuk Pindah ke Real Madrid

Yang pasti masih di dalam kawasan bandara, yang pembangunannya difasilitasi oleh BIJB.

Hanya katanya  luas lahan yang dibutuhkan tortalnya mencapai  67 hektare, dan lahan tersebut tidak menganggu kawasan lain yang sudah dalam perencanaan sebelumnya. Namun memenuhi syarat teknis.

Disampaikan Handika, perusahaan MRO yang sudah dijajaki adalah perusahaan asal Indonesia  seperti GMF, bahkan kedua perusahaan telah melakukan pembahasan dan mendiskusikan kemungkinan melakukan kerja bersama antara BIJB dengan GMF.

Baca Juga: Kawasan Tilang Elektronik Diperluas, Pemilik Kendaraan Jangan Kaget Terima Surat Melanggar Lalu Lintas

Sementara soal maskapai mana yang akan melakukan kerjasama perawatan, dan apakah hanya pesawat komersial atau juga pesawat pribadi dan milik pemerintah juga termasuk yang akan melakukan bekerjasama, Handika mengatakan, itu  dibahas lebih lanjut. Hanya katanya diharapkan  banyak  pesawat bisa melakukan perawatan di Kertajati.

“Mudah-mudahan bisa segera terealisasi. Sehingga kedepan selain menangani penerbangan, kargo juga perawatan pesawat,” kata Handika yang belum bersedia menyebut kapan persisnya pembangunan tempat perawatan pesawat dimulai, dan maskapai mana yang sudah mulai dijajaki untuk bekerjasama.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, ada maskapai penerbangan internasional yang minat membuka MRO di Bandara Internasional Kertajati. Hal itupun sudah dilaporkan kepada Presiden RI.

"Juga saya laporkan ke Pak Presiden ada pihak penerbangan internasional di Asia yang juga berminat membuka MRO maskapainya di Kertajati," tuturnya.

Baca Juga: Dorong Kualitas dan Profesionalitas, PRMN Targetkan 800 Wartawan Dari 150 Lebih Portal Mitra Jalani UKW

Menurut Kang Emil, Bandara Internasional Kertajati akan optimal beroperasi ketika Tol Cisumdawu selesai dibangun.

"Bandara Kertajati ini belum berfungsi optimal karena Tol Cisumdawu belum selesai. Tapi, tadi disampaikan Menteri PUPR bahwa Desember 2021 akan terhubung," ucapnya.

Bandara Internasional Kertajati merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam Rebana Metropolitan. Dari 13 kota industri baru yang akan dibangun di Rebana Metropolitan, Kertajati direncanakan akan menjadi kota baru dengan konsep aerocity.

"Patimban dengan kota maritimnya dan Kertajati dengan aerocity-nya," ucap Kang Emil.

Baca Juga: Jatuh Cinta Cukup 10 Menit, Setelah Menikah Sering Bertengkar, Begini Cara agar Tetap Bahagia

Rebana Metropolitan sendiri diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.

Menurut Kang Emil, Rebana Metropolitan pun diprediksi akan menyumbang satu persen pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, kata Kang Emil, pemerintah pusat mendukung penuh pembangunan Rebana Metropolitan dengan akan menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati atau Kawasan Rebana Metropolitan.

"Tadi Pak Presiden setuju, akan di follow-up melalui Perpres Percepatan Pembangunan untuk menjadi dasar hukum pemerintah pusat melakukan intervensi infrastruktur di kawasan Rebana itu,' tuturnya.

Baca Juga: Ajaib, Seorang Siswa Dinyatakan Meninggal dan Organnya Siap Didonorkan Ternyata Bangkit Hidup Lagi

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) untuk pemanfaatan Bandara Internasional Kertajati sebagai MRO pesawat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kasau untuk memanfaatkan kegiatan MRO di Kertajati, maka kita akan segera bangun dan kembangkan di lahan yang sudah ada secepatnya," katanya.

"Kedepannya juga untuk pesawat pribadi yang selama ini melakukan perawatannya di luar negeri," tambahnya.

Baca Juga: Philodendron Emerald Green Bisa Jadi Pilihan Penggemar Pohon Merambat

Budi juga memastikan, sesuai arahan Presiden RI, Bandara Internasional Kertajati akan dikonsentrasikan untuk umrah dan haji warga Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.

"Sesuai arahan Presiden, umrah dan haji warga Jabar dan sebagian Jateng kita konsentrasikan di Kertajati," katanya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler