Permudah Petani Milenial Jabar Kelola Lahan Pangan, Ridwan Kamil Apresiasi Aplikasi Agree Buatan Telkom

8 Mei 2021, 16:57 WIB
Seorang operator mengoperasikan mesin panen padi kombinasi atau combine harvester di area persawahan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin 26 April 2021. Permudah Petani Milenial Kelola Lahan Pangan, Ridwan Kamil Apresiasi Aplikasi Agree Buatan Telkom. /ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/

ZONA PRIANGAN - Agree, aplikasi buatan PT Telkom Indonesia yang memungkinkan petani milenial mengelola lahan pertaniannya secara digital disambut baik oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, lewat aplikasi ini petani dan kepala desa dapat meningkatkan keilmuan tentang pangan.

"Aplikasi Agree ini adalah aplikasi penunjang agribisnis yang memiliki fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, dan penjualan," katanya saat memberikan sambutan pada Webinar BPSDM Provinsi Jabar dengan tema “Program Petani Milenial dan Aplikasi Agree untuk Petani Jabar Juara” di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 6 Mei 2021.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak 5.000 Kaum Rebahan untuk Menjadi Petani Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia

Agree juga, lanjut Ridwan Kamil, memiliki fitur cara budidaya, info cuaca, dan info harga pertanian.

“Sehingga aplikasi Agree untuk petani Jabar itu saya sambut baik karena di dalamnya banyak kemudahan tentang peningkatan keilmuan pangan,” ujarnya.

“Seperti contohnya pertanian porang, unsurnya seperti karbohidrat tapi tidak mengandung zat-zat yang tidak bikin gemuk, itulah contoh pengetahuan. Nah di aplikasi itu harus ada,” imbuhnya.

Baca Juga: Karena Ada Beras Impor, Petani di Majalengka Terpaksa Obral Gabah dengan Harga Rendah

Selain itu, kehadiran aplikasi Agree diharapkan memudahkan petani milenial memahami kondisi lahan pangan yang dikelolanya. Seperti halnya manajemen budidaya.

“Kemudian dalam aplikasi tersebut ada manajemen budidaya, pelatihan dan juga menciptakan inovasi menjadi sesuatu yang mudah dipahami para petani dan kepala desa,” tuturnya.

Di masa pandemi Covid-19, sektor ekonomi pangan dan teknologi digital tidak mengalami penurunan.

Baca Juga: Petani Majalengka Keluhkan Limbah Sampah yang Mencemari Sawah

Oleh karena itu, apabila keduanya digabungkan akan menghasilkan kebermanfaatan bagi perekonomian masyarakat di masa depan.

“Jadi kesimpulannya, kalau kita mau selamat di masa depan. Masyarakat Jabar itu harus bisa melihat ekonomi yang tangguh adalah menggabungkan ekonomi pangan dan digital,” sebutnya.

“Karena kalau hanya digital saja tidak akan bisa, ataupun sebaliknya hanya mengandalkan ekonomi pangan saja,” tambahnya.

Baca Juga: Menggunakan Traktor dan Kuda, Puluhan Ribu Petani Mengamuk, Seorang Tewas

Gubernur berujar, ketika mengelola lahan pangan membutuhkan kolaborasi semua pihak termasuk PT Telkom yang ikut bela negara dengan aplikasinya untuk membantu petani milenial di Jabar.

“Karena yang kita bangun dalam petani milenial ini adalah superteam, bukan superman, semua produk inovasinya adalah kerja dari superteam,” ungkapnya.

Pemda Provinsi Jabar belum lama ini meluncurkan program Petani Milenial yang mengajak pemuda bertani di desa difasilitasi pelatihan dari pemda dan pembiayaan dari Bank bjb melalui Kredit Usaha Rakyat. Antusiasmenya cukup tinggi dan kini masih berjalan.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler