Sungai Cimande Dangkal dan Menyempit, Permukiman Mudah Banjir

7 Juli 2020, 08:45 WIB
SUNGAI Cimande yang melintassi Desa Nanjungmekar dan Desa Cangkuang Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung sudah dangkal dan mengalami penyempitan.*/ENGKOS KOSASIH GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Komite Masyarakat Peduli Lingkungan (KMPL) Kabupaten Bandung Apih Jaja Dipraja mengkritisi aliran Sungai Cimande yang mengalami penyempitan dan pendangkalan yang masuk kawasan Desa Nanjungmekar dan Desa Cangkuang Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.

Akibatnya, kawasan permukiman di dua desa tersebut rawan banjir di saat memasuki musim hujan.

"Melihat kondisi aliran Sungai Cimande yang mengalami penyempitan dan pendangkalan itu, perlu ada perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengkoordinasikan atau mengkomunukasinya dengan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum," kata Apih Jaja kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih di Rancaekek, Senin 6 Juli 2020.

Baca Juga: Punya Tunggakan Rp 2 Juta, Siswa SMK Gagal Peroleh Ijazah

Ia mengatakan terjadinya penyempitan dan pendangkalan aliran Sungai Cimande itu setelah dirinya bersama warga lainnya melakukan survei ke lapangan.

"Terjadinya penyempitan dan pendangkalan Sungai Cimande itu sudah berlangsung cukup lama. Sampai saat ini belum tersentuh oleh pihak terkait dalam upaya penanganan atau normalisasi sungai tersebut," ujar Apih Jaja.

Dikatakannya, terjadinya penyempitan dan pendangkalan aliran Sungai Cimande itu mulai dari perbatasan akses jalur nasional Jalan Raya Bandung Garut Desa Nanjungmekar hingga kawasan Desa Cangkuang yang diperkirakan sepanjang 2 km.

Baca Juga: Organisasi Keluarga Besar TNI Menyatakan Sikap Netral

"Saya mengamati di sepanjang aliran Sungai Cimande itu sudah banyak terdapat bangunan pabrik dan rumah, sehingga perlu ada penataan normalisasi Sungai Cimande.

Sementara di bagian aliran sungai tersebut mulai dari Desa Cangkuang, Linggar dan Desa Sukamulya sedang dalam proses pengerjaan normalisasi," tuturnya.

Disebutkan Apih Jaja, adanya penyempitan dan pendangkalan Sungai Cimande itu selain karena banyaknya bangunan dan tumbuhan di bantaran sungai tersebut, juga adanya erosi yang kuat di hulu sungai yang masuk kawasan Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: 5 Fakta Unik, Burung Wikwik Si Ratu Tega

"Erosi tanah menjadi salah satu penyebab pendangkalan sungai yang saat ini kedalamannya rata-rata mencapai 1 meter. Seharusnya lebih dari 1 meter untuk meminimalisir ancaman banjir. Kondisi lebarnya pun diperkirakan 4 meter, seharusnya lebih dari itu untuk menghindari luapan air disaat memasuki musim hujan," paparnya.

Ia berharap aliran Sungai Cimande di bagian hulu sungai tersebut harus menjadi skala prioritas pemerintah dalam upaya penanggulangan ancaman banjir.

"Kasihan masyarakat di kawasan aliran Sungai Cimande yang sering dilanda banjir akibat dangkal dan sempitnya aliran sungai," cetusnya.

Baca Juga: Bebas dari Hukuman Mati, TKI Asal Majalengka Pulang Kampung

Apih Jaja juga berharap kepada sejumlah pengusaha yang bangunan pabriknya di sepanjang bantaran Sungai Cimande turut peduli untuk mengembalikan fungsi sungai.

"Jangan sampai penyempitan dan pendangkalan sungai dibiarkan. Fungsi sungai itu sangat strategis untuk kelangsungan hidup manusia, selain untuk pengairan lahan pertanian di kawasan Rancaekek," ucapnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler