Refly Harun: Tiba-tiba Istana Bukan Mendukung Ganjar Pranowo tapi Mendukung Prabowo Subianto

4 Mei 2023, 11:43 WIB
Ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi terkait kunjungan Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke Puri Cikeas Bogor Jawa Barat. /Tangkapan layar/Youtube.com/Refly Harun

ZONA PRIANGAN - Ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun dalam channel youtube pribadinya yang diunggah Rabu 3 Mei 2023 menanggapi kunjungan Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke Puri Cikeas Bogor Jawa Barat.

Menurut Kepala Badan komunikasi strategis DPP Partai Demokrat Herzaki Mahendra Putra mengatakan pertemuan itu merupakan rangkaian acara halal bihalal serta silaturahmi kebangsaan antar sesama tokoh dan elit politik.

Dalam pertemuan tersebut Cak Imin menyampaikan gagasan yang ada dalam koalisi kebangkitan Indonesia Raya. Sebagai informasi Partai Demokrat saat ini sudah bergabung dengan Koalisi perubahan yang mendukung Anies Baswedan sebagai Capres, sedangkan PKB tergabung koalisi Kebangkitan Indonesia raya bersama partai Gerindra.

Baca Juga: Refly Harun: Tiga Organisasi Besar ini Rupanya Tidak mendukung Prabowo Subianto Lagi

Refly Harun menganalisis konstelasi politik makin diubek-ubek sepertinya partai yang sudah fix mendeklarasikan Anies Baswedan pun ternyata digoyang-goyang dan digoda-goda juga untuk bergabung. "Dengan beraninya dan santainya Cak Imin yang menggoda SBY untuk ngajak gabung dukung Prabowo Subianto,"ujarnya.

Menurutnya Refly jangan-jangan ada poros baru bernama poros Demokrat kemudian poros Demokrat-Golkar, atau poros Demokrat Golkar dan PKB.

"Tapi itupun agak bingung siapa yang mau dijagokan sebagai presiden dan wakil presiden. nggak mungkin AHY karena Airlangga pasti nggak mau apalagi Cak Imin. Jadi ini memang untuk mengkeruhkan dan makin sulit diduga.

Baca Juga: Refly Harun Ungkap 2 Hal yang Bisa Menggagalkan Anies Baswedan Jadi Capres 2024

Analisa Refly, Demokrat kemungkinan yang terburuk ditinggal oleh Nasdem. jadi Nasdem meninggalkan Demokrat karena kalau Nasdem gabung sama PKB. Jadi misalnya nanti Demokrat tidak bisa ikut dalam perhelatan karena ditinggalkan.

Sementara Nasdem dengan PKB, Anies berpasangan dengan Cak Imin, Prabowo masih bisa tetap misalnya Prabowo dengan Airlangga Hartarto, kemudian Ganjar pranowo dengan sandiaga Uno, sedangkan AHY akang hilang.

Ada manuver manuver yang kita harus juga hitung ya. jadi masing-masing merasa bahwa posisi masih bisa diancam atau terancam. Makanya kemudian silaturahmi dan bermanuver terus antar ketua Parpol ini masih terus terjadi.

Baca Juga: Bupati Majalengka: Tenaga Guru di Berbagai Level Terus Berkurang

"Hal ini justru makin menunjukkan bahwa walaupun sudah dideklarasikan tiga partai bukan tidak mungkin koalisi bisa pecah juga, karena dari awal memang diganggu dan juga masing-masing mencari keselamatan masing-masing,"tambah Refly.

Kata Refly Harun, nanti kita lihat apa gerakan-gerakan yang terjadi. karena saya mendengar Ganjar juga bisa juga digoyang. tiba-tiba sekarang yang mengkerucut Istana bukan mendukung Ganjar tapi mendukung Prabowo Subianto, karena analisisnya hanya Prabowo yang mampu melindungi Jokowi.

"Sementara Ganjar belum tentu bisa. jangan-jangan justru cepat sekali sebagai bagian dari tukar tambah Megawati membolehkan memproses Jokowi misalnya ya.

Baca Juga: Sejumlah ASN di Majalengka Tidak Masuk Kerja Tanpa Pemberitahuan

Nanti lihat kelanjutan bagaimana berita-berita atau manuver dari partai politik yang tidak asik ini, karena tadi gara-gara presidential threshold, gara-gara 20% maka semuanya mencari-cari kawan untuk mencapai 20% tersebut dan platform tidak penting lagi jadinya,ujar Refly Harun dalam channel youtube pribadinya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler