Seorang Guru SMPN di Garut Terkonfirmasi Positif Covid-19, Wakil Bupati Minta dilaksanakan Swab Test

20 Agustus 2020, 20:43 WIB
Ilustrasi Covid-19.*/PIXABAY //PIXABAY

ZONA PRIANGAN - Keresahan saat ini dirasakan para guru di sebuah SMPN di Garut menyusul adanya seorang guru yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Apalagi selama beberapa hari terakhir, mereka diwajibkan datang ke sekolah untuk memberikan tugas pembelajaran daring kepada siswa dari sekolah.

Informasi yang dihimpun, sejak sekitar satu bulan terakhir, meskipun saat ini pmbelajaran masih dilakukan secara daring, akan tetapi para guru di SMPN tersebut diwajibkan datang ke sekolah.

Baca Juga: Lima Hari Pemberlakuan Sanksi, Tim Gakum Gugus Tugas Covid-19 Sumedang Temukan Ribuan Pelanggar

Mereka diminta untuk memberikan tugas kepada para siswa, langsung dari sekolah.

"Sejak sekitar satu bulan terakhir, memang ada keharusan kami untuk datang ke sekolah walaupun kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring.

Begitu mendengar informasi ada salah seorang guru yang terkonfirmasi positif, ini tentu saja membuat kami kaget sekaligus khawatir," ujar salah seorang guru yang tak mau disbut identitasnya.

Dikatakannya, para guru pun berharap ada pemeriksaan swab test terhadap mereka untuk dapat memastikan kondisi kesehatan mereka.

Baca Juga: Delapan Balon Ketua DPD Golkar Kabupaten Sumedang Sepakat Sukseskan Musda ke-X

Apalagi, keresahan yang sama saat ini juga dirasakan anggota keluarga mereka.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, menyatakan jika kebijakan untuk melakukan swab test ada pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut.

Namun di sisi lain ia berharap agar bisa dilakukan swab test untuk para guru di SMPN tersebut guna dapat memastikan kodisi kesehatan mereka.

Baca Juga: Bupati Pangandaran : Jaga Kelestarian Lobster Saat Syukuran Nelayan

"Sebaiknya memang dilakukan swab test untuk para guru di SMP tersebut. Ini penting sebagai langkah antisipasi karena tidak menutup kemungkinan sempat terjadi kontak dengan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Totong, Kamis 20 Agustus 2020.

Totong juga mengimbau kepada para guru di SMP tersebut agar untuk sementara tidak usah ke sekolah.

Pemberian tugas atau kegiatan lainnya yang sekiranya masih bisa dilaksanakan dari rumah, lebih baik dilakukan dari rumah saja.

Baca Juga: SMA - SMK di Majalengka Tetap Menerapkan Pembelajaran Secara Daring

Menurutnya, meskipun guru tersebut terpapar Covid-19 bukan di lingkungan sekolah, akan tetapi upaya pencegahan harus dilakukan di lingkungan sekolah.

Apalagi jika selama ini guru tersebut sempat datang ke sekolah bersama guru yang lainnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan jika para guru di SMP tersebut harus menjalni swab test.

Baca Juga: PN Banjar Canangkan Zona Integritas, Kusman: Tidak Menerima Apalagi Meminta Pemberian

Selain itu, tracing dan tracking juga harus dilaksanakan guna mengetahui siapa saja yang sempat kontak erat dengan guru yang terkonfirmasi positif tersebut.

"Memang harus ada swab test terhadap para guru di SMP itu.

Saya juga minta agar tracing dan tracking juga dilakukan petugas sebagai langkah antisipasi penyebarannya," ucap Helmi.

Baca Juga: Penggunaan Kartu Tani, Praktik di Lapangan Menimbulkan Banyak Masalah

Senada dengan Totong, Helmi juga meminta agar pihak sekolah membatasi dulu kegiatan yang dilaksanakan di sekolah.

Hal ini penting dilakukan guna mencegah hal yang tak diharapkan kaitan dengan kemungkinan terjadinya penyebara Covid-19 meyusul adanya seorang guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler