Program KUR di Garut Baru Terserap Rp. 13 Miliar

15 September 2020, 07:02 WIB
KUR d Kabupaten Garut baru terserap oleh petani sebesar Rp. 13 Miliar.*/IST /

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus berupaya untuk meningkatkan mutu pertanian.

Hal ini diharapkan bisa berdampak besar terhadap tingkat kesejahteraan para petani.

Kepala Seksie Sarana Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Dudung Sumirat, menyebutkan, salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani yakni dengan mendorong agar program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa terserap sebesar-besarnya untuk pertanian.

Baca Juga: Pasar Baru Kebakaran, Petugas Damkar Masih Lakukan Pendinginan

Jika program KUR bisa terserap dengan baik, maka hal ini bisa membantu sektir pertanian untuk lebih produktif dan ujung-ujungnya bisa meningkatkan kesejahteraan para petani.

"Bersama perbankan, kami terus mendorong agar program KUR bisa terserap sebesar-besarnya oleh petani.

Jika KUR bisa terserap dengan baik, berarti  target kami untuk membantu sektor pertanian agar lebih produktif benar-benar tercapai," kata Dudung, Senin 14 September 2020.

Baca Juga: Lima Kecamatan di Garut Masuk Zona Merah, Pemberlakuan PSBMK Harus Berdasarkan SK

Upaya agar program KUR bisa benar-benar terserap oleh petani ini menurut Dudung terus dilakukan.

Bersama perbankan yang mempunyai program KUR, pihaknya melaksanakan sistem jemput bola dengan tujuan melakukan percepatan dalam  mencari nasabah.

Dudung menyampaikan, dana KUR untuk modal sektor pertanian ditargetkan bisa terserap sebesar Rp 48 miliar.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Selasa 15 September 2020

Namun untuk saat ini dana yang sudah terserap baru mencapai Rp 13 miliar, sehingga masih ada sisa yang bisa digunakan untuk modal pertanian sebesar Rp 35 miliar.

"Baru hanya Rp 13 miliar dari target sebesar Rp 48 miliar dana dari program KUR yang saat ini sudah terserap.

Sisanya yang belum terserap masih sangat besar yakni mencapai Rp 35 miliar dan tentunya sayang kalau sampai tak terserap," ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat Laporkan Orang Gila di Garut yang Mulai Meresahkan

Disebutkan Dudung, upaya yang sedang dilakukan pemerintah bersama perbankan saat ini yakni mengumpulkan para petani yang membutuhkan dana untuk biaya operasional bertani.

Program KUR itu sendiri dapat dialokasikan untuk petani padi dan palawija dengan besaran pinjaman awal sebesar Rp 11 juta untuk petani padi dan Rp 7 juta untuk petani tanaman palawija.

Menurutnya, untuk tanaman palawija disesuaikan juga dengan luasan lahan, dengan bunga sangat rendah yaitu 0,6 persen per bulan.

Baca Juga: SAKIP Mengawasi Kinerja ASN, Bupati Ciamis Targetkan Nilai BB

 Adapun cara mendapatkan pinjaman modal itu, cukup mudah dimana petani sebagai pemohon pinjaman hanya menyiapkan KTP dan mengisi administrasi untuk selanjutnya akan diproses oleh perbankan.

"Persyaratannya sangat mudah bagi petani yang membutuhkan dana pinjaman KUR. Mereka cukup menyertakan foto copy KTP dan mengisi formulir, tak ada lagi yang lainnya," ucap Dudung.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler