"Ini sudah terindikasi bahwa 'altitude'nya dia jatuh, 'deep down' ke 8.950. Lalu, 'the next following' adalah pesawat ini juga jatuh 'speed'nya di bawah 192 knot," ujarnya.
Menurut kapten Vincent, jika 'speed'nya di bawah 192 knot ada kemungkinan 'speed'nya di bawah 170 atau 160 knot.
Baca Juga: Mengutamakan Kantor Terus, Pensiun Tidak Dapat Pesangon, Giliran Wafat Minta Disalatkan di Masjid
Ini menerka berdasarkan data, dan jika dilihat berdasarkan 'ground speed' 115 knot ini, ini indikasi 'crash' kuat sekali.
Kita bisa lihat pesawat ini, terkena 'full stalled', akan sulit sekali untuk di'recover' dengan ketinggian segini (5.400 meter).
'Stalled' itu adalah kehilangan daya angkat. Pesawat ini bisa terbang karena adanya daya angkat.
Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Minta Cerai, Sesungguhnya Suami Bisa Dijadikan Tameng dari Api Neraka
"Kalau daya angkatnya hilang, pesawat ini tidak bisa bertahan di udara," kata pilot yang mampu membeli pesawat dari hasil youtube-nya ini.
Kita lihat, ini sudah sesuatu yang sangat nggak normal. Pesawat ini 'off-track' dengan kecepatan yang tidak seharusnya dan dengan ketinggian yang tidak seharunya.
Di poin ini, paling tidak dia sudah 'claimed' di 12.000 atau 13.000. Kalau kita lihat lagi apa yang terjadi, ini kemungkinan adalah titik terakhir.