Terkait Konflik Partai Demokrat, Ruhut Sitompul: Mengapa Moeldoko Selalu Dipojokkan?

- 11 Maret 2021, 21:03 WIB
Politikus Ruhut Sitompul.*
Politikus Ruhut Sitompul.* /Antara Wahyu /Putro A

ZONA PRIANGAN - Ruhut Sitompul menyatakan kesedihannya atas konflik yang terjadi di Partai Demokrat.

Ruhut Sitompul yang merupakan mantan kader Partai Demokrat berusaha untuk objektif terhadap yang terjadi.

Ruhut Sitompul justru kecewa mengapa konflik yang terjadi di Partai Demokrat kini menggelinding di ruang publik.

Baca Juga: Emha Ainun Nadjib Kritik Jokowi, Ruhut Sitompul: Ngebacot Jangan Pakai Dengkul

Baca Juga: Senang Melihat Orang Susah dan Susah Melihat Orang Senang, Masuk dalam Dosa Maksiat Hati

Terkait munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, Ruhut Sitompul pun rajin mencuit di Twitter.

Ruhut Sitompul sempat mempertanyakan mengapa Moeldoko selalu dipojokkan ketika terpilih sebagai Ketua Umum di KLB Partai Demokrat.

“Saya objektif menilai. Kenapa sih Pak Moeldoko terlalu dipojokan?,” tanya Ruhut Sitompul seperti yang dikutip dari akun Twitter @MataNajwa yang dikutip pada Kamis, 11 Maret 2021.

Baca Juga: Kritik Keras Faldo Maldini untuk Anies Baswedan, Saatnya Minta Maaf kepada Warga Jakarta

“Bagi kita kader Demokrat, saya (mantan kader) berterimakasih pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ikut membesarkan saya,” ujar Ruhut Sitompul.

Sebagaimana diberitakan tasikmalaya.pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Disebut Anjing Penjaga SBY dan Demokrat, Ruhut Sitompul: Hari Ini Aku Menangis".

Ruhut Sitompul kemudian mengungkapkan kesedihannya atas apa yang terjadi di Partai Demokrat saat ini.

Baca Juga: Ngeri, Kematian Lebih Cepat Datang Gara-gara Mengonsumsi 6 Jenis Minuman Ini

“Saya die hard SBY. Orang bilang: Ruhut anjing penjaga SBY dan Demokrat. Hari ini aku menangis, ada dua tokoh Demokrat (berkonflik)?,” tutur Ruhut Sitompul.

Ruhut Sitompul menyayangkan, mengapa permasalahan internal Partai Demokrat sampai dibawa ke ruang publik.

“Kenapa ini kita bawa ke ruang publik? Ini yang buat saya sedih,” kata Ruhut Sitompul.

Baca Juga: Usia 45 Tahun ke Atas saat Berada di Kamar Mandi Pintunya Jangan Dikunci, Ini Penjelasannya

Ruhut Sitompul kemudian menjelaskan, bahwa dirinya memahami AD/ART sehingga dirinya berpendapat, orang-orang yang menginginkan terlaksananya KLB hanya halusinasi (halu).

“Saya orang hukum, saya tahu AD ART. Jangan-jangan kawan-kawan ini halu mau KLB,” ujar Ruhut Sitompul.

Ruhut Sitompul lalu dibujuk untuk menghubungi Moeldoko terkait dengan KLB yang akan digelar.

Baca Juga: Hindari Kematian, saat Mandi Jangan Asal Siram, Begini Cara yang Benar dan Sehat

Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah

“Mereka bahkan bilang, ‘Abang kan dekat dengan Moeldoko. Ini kawan-kawan mau Pak Moel maju (Ketua Umum),” ungkap Ruhut Sitompul.

Menanggapi permintaan tersebut, Ruhut Sitompul lalu menelefon Moeldoko untuk menanyakan terkait dengan tanggapan Moeldoko akan rencana KLB.

“Saya telefon Pak Moeldoko, di situ saya merasa sedih. Dia bilang, ‘Enggak lah bang, saya sedang membantu pak presiden. Kita sedang menghadapi pandemi,” tutur Ruhut Sitompul.***(Saniatu Aini/tasikmalaya.pikiran-rakyat.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: tasikmalaya.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x