“Rabu mengenakan baju safari, dan Kamis kembali seragam kantoran. Hari Jumat mengenakan batik serta Sabtu dan Minggu baju koboy lengkap dengan dasi,” kata Jujun.
Baca Juga: Sebelum Sukses, Tantri Kotak Pernah Jual Sayur dan Nasi Uduk
Semula menurut Jujun, istrinya melarang mengenakan pakaian tersebut dengan alasan malu. Tapi Jujun justru berkeyakinan ingin tampil beda dan menarik, hingga akhirnya semua keluarganya mendukung.
Eti bibinya mengatakan, Jujun keponakannya memiliki banyak dasi dan jas serta baju safari dan rompi. Itu adalah pemberian dari pegawai-pegawai di Jakarta yang menjadi langganan hamburgernya.
Sementara, Aan konsumen sayuran yang dijajakan Jujun, berkomentar bahwa dengan penampilan yang nyentrik dan menarik, Jujun kini banyak pelangganya. Setiap pagi dikerubuti pembeli.***