ZONA PRIANGAN - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjalin kemitraan analitika dengan Pulse Lab Jakarta (PLJ) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengembangkan peta interaktif tentang penularan Covid-19 di level desa di Jabar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil optimistis peta interaktif tersebut dapat membantu pengambilan keputusan terkait Covid-19 di Jabar.
Apalagi, Pemda Provinsi Jabar memegang teguh prinsip good data, good standing, bad data, bad standing, dalam mengambil kebijakan, khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19.
"Tidak boleh ada lagi keputusan tanpa data yang valid, tidak boleh lagi bertengkar masalah data, tidak boleh lagi orang mengambil keputusan tanpa keilmiahan," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, saat audiensi dengan Jabar Digital Service, PLJ, dan Bappenas, via video konferensi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa 11 Mei 2021.
Dengan peta interaktif, kata Kang Emil, data-data yang rumit terkait penanganan pandemi Covid-19 dapat disederhanakan dan dikonsumsi dengan mudah oleh masyarakat umum.
Selain itu, tampilan peta interaktif pun harus user friendly supaya mudah diakses masyarakat.
"Untuk menyempurnakan proses pembangunan (termasuk penanganan Covid-19) menjadi lebih cepat dan lebih akurat, kita harus mempunyai sistem data yang mudah digunakan dan komprehensif," ucapnya.