Gubernur Jabar Minta Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit untuk Pasien Covid-19 Ditingkatkan Jadi 60 Persen

- 10 Juli 2021, 00:14 WIB
Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada lansia saat vaksinasi massal di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 8 Juli 2021. Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19, Gubernur Jabar Minta Kapasitas Rumah Sakit untukDitingkatkan Jadi 60 Persen.
Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada lansia saat vaksinasi massal di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 8 Juli 2021. Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19, Gubernur Jabar Minta Kapasitas Rumah Sakit untukDitingkatkan Jadi 60 Persen. /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/

ZONA PRIANGAN - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta rumah sakit meningkatkan kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19, dari 40 persen menjadi 60 persen dari total kapasitas.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 yang masih terjadi.

"Tadi sudah saya sampaikan bahwa minggu ini, Jawa Barat mewajibkan seluruh rumah sakit rujukan menaikkan kapasitas tempat tidur. Yang tadinya sudah di 40 persen, sekarang mewajibkan menaikkan ke 60 persen," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa 6 Juli 2021.

Baca Juga: Baca Sholawat Li Khomsatun dan Tibbil Qulub untuk Minta Perlindungan dari Covid-19, Ary Ginanjar: Ingat PMP

Selain meningkatkan kapasitas rumah sakit, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar intens menyiapkan pusat pemulihan bagi pasien Covid-19 yang akan sembuh setelah mendapatkan perawatan dan penanganan di rumah.

"Sudah diinstruksikan agar gedung pemerintah, hotel, apartemen, bisa disewa sebagai pusat pemulihan seperti Kota Bandung. Grand Pangestu di Karawang, dan pusat-pusat pendidikan kementerian dan lembaga yang ada di seluruh Jabar. Kita minta untuk dimanfaatkan," ucap Kang Emil.

Penambahan kapasitas rumah sakit dan pusat pemulihan akan disertai dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Kang Emil mengatakan, dirinya menerima beberapa keluhan terkait kurangnya tenaga kesehatan di kabupaten/kota.

Baca Juga: Rizal Ramli Sarankan Lockdown dan Gedung DPR-DPRD Seluruh Indonesia Digunakan untuk Perawatan Pasien Covid-19

Kebutuhan tenaga kesehatan ini akan dipenuhi lewat sekolah-sekolah kesehatan. Selain itu, karena terbatasnya tenaga dari sekolah kesehatan, Pemda Provinsi Jabar juga merekrut dan melatih relawan.

"Ada curhatan dari wali kota dan bupati. Pada saat gedungnya ada, nakesnya belum siap. Jadi kita sedang menyiapkan penambahan nakes-nakes," ucapnya.

Mengenai kebutuhan obat, kata Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar sudah menyiapkan antisipasi. Salah satunya dengan melakukan refocusing anggaran sebesar Rp140 miliar yang berasal dari 11 proyek infrastruktur yang ditunda pengerjaannya untuk pembelian obat.

Baca Juga: Rizal Ramli Sarankan Lockdown dan Gedung DPR-DPRD Seluruh Indonesia Digunakan untuk Perawatan Pasien Covid-19

"Sehingga krisis obat sudah kita kendalikan. Beberapa hari lalu Pak Sekda dan juga Kadinkes sepakat dengan 10 perusahaan farmasi yang memproduksi obat," katanya.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen, Pemda Provinsi Jabar berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemda Provinsi Jabar juga mendapat dukungan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan Pertamina.

"Saya ucapkan terima kasih kita mendapat bantuan oksigen banyak sekali dari Krakatau Steel, dari Pertamina, dan dari Pusri. Jadi dari Sumatera pun kita kejar dalam perjalanan untuk menambal neraca oksigen," katanya.

Baca Juga: Prokes Ketat Perlu Dilakukan Saat Pelaksanaan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19

"Urusan oksigen kita sudah me-manage lebih baik, Pemda Provinsi akan punya gudang oksigen, kota/kabupaten juga akan punya gudang oksigen sehingga nanti rumah sakit-rumah sakit bisa meminta gudang-gudang oksigen kota/kabupaten. Nanti provinsi akan mengatur suplai oksigen," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x