Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, para pedagang kini menjual minyak curah dengan harga Rp19.500 per kg.
Didi salah seorang grosir di Pasar Cigasong mengungkapkan, sejak adanya penurunan harga minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000 dari pemerintah pasokan minyak goreng curahpun sangat terbatas, jika dalam seminggu biasanya dipasok dua kali sebanyak 6 drum masing-masing berisi 180 liter kini turun menjadi lima drum.
Untuk minyak kemasan, distributor telah menarik barang sejak beberapa hari yang lalu dan kini belum memasok kembali. Padahal didinya sudah diminta daftar pesanan dan telah mengisi pesanan sesuai kebutuah di tokonya.
“Pesanan sudah diminta tapi barang belum juga datang,” ungkapnya.
Sejak dilakukan penarikan barang, di kiosnya kini hanya menjual minyak curah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Karena masih banyak konsumen yang membeli minyak curah di pasar walaupun harga belum disesuaikan.
“Kami belum menyesuaikan harga karena distributor juga masih tetap menjual harga lama. Konsumen tidak keberatan dengan harga lebih mahal karena mereka memahami harga pembelian kami juga mahal. Kami tidak mungkin juga menjual harga murah seperti yang dilakukan ritel karena pembeliannya mahal “ ungkapnya.
Hal senada disampaikan pedagang lainnya Nova Novia, yang menjual harga minyak curah dengan harga Rp 19.500 per kg. Minyak kemasan yang ada dikiosnya telah ditarik pihak sales sekitar lima hari yang lalu dan kini belum ada pasokan baru walaupun dirinya sudah diminta pesanan oleh pihak distributor .
“Sudah diminta pesanan tapi ditunggu belum juga datang, padahal biasanya pasokan minya datang setiap hari Selasa dan Rabu,” ungkap Nova yang mendapat pasokan minyak goreng dari distributor di Cirebon.