Baca Juga: Berkat Teknologi Rekayasa Mikroorganisme, Sampah Plastik Dapat Disulap Menjadi Penyedap Rasa Vanilla
"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, khususnya dalam menjaga kelestarian bumi," imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melalui Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar, Taufik Budi Santoso menuturkan, perlu ada perubahan paradigma pengelolaan sampah yang mengakar dan terpadu dari hulu ke hilir agar dapat memberikan manfaat ekonomi, sumber daya dan lingkungan yang lebih sehat.
"Pertambahan jumlah penduduk, perubahan konsumsi masyarakat hingga pandemi Covid-19 membuat timbulan sampah di Jabar makin bertambah. Tahun 2020 jumlah penduduk Jabar mencapai 49,9 juta jiwa dengan timbulan sampah yang mencapai 24,790 juta ton per hari dengan komposisi sampah sisa makanan, plastik dan kertas karton," katanya.
Baca Juga: Ini 5 Kota Terbersih di Dunia, Singapura Terapkan Denda Besar bagi Pembuang Sampah Sembarangan
Sumber utama sampah plastik, lanjut Taufik, berasal dari kemasan (packaging) makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, serta pembungkus barang lainnya.
"Dari total timbulan sampah plastik, yang telah didaur ulang diperkirakan baru 10% sampai 15% saja. Sisanya, sebanyak 60% sampai 70% ditimbun di TPA, dan 15%-30% belum terkelola dan terbuang ke lingkungan," tandasnya.
Taufik menambahkan, kolaborasi dan saling bersinergi secara bersama-sama adalah kunci mengatasi permasalahan sampah guna meningkatkan kualitas hidup dan menjaga lingkungan yang bersih.
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 juga diisi dengan serangkaian kegiatan seperti rapat koordinasi bersama perwakilan dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Selain itu juga mengadakan webinar peningkatan kesadaran masyarakat tentang kelola sampah yang diikuti 1.000 lebih peserta dari berbagai instansi dan komunitas.