Progres Vaksinasi Booster di Indonesia Masih Tergolong Rendah, Syaiful Wachid: Masyarakat Jangan Acuh

- 4 Agustus 2022, 21:30 WIB
Progres vaksinasi booster di Indonesia masih tergolong rendah, Syaiful Wachid: masyarakat jangan acuh.
Progres vaksinasi booster di Indonesia masih tergolong rendah, Syaiful Wachid: masyarakat jangan acuh. /Pixabay/Fernando Zhiminaicela/

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Indonesia tak hentinya terus gencarkan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat, utamanya pemberian dosis ketiga atau vaksin booster.

Tetapi untuk progres vaksinasi booster di Indonesia ini masih tergolong lamban dibandingkan sejumlah negara lainnya di Asia Tenggara.

Seperti disampaikan Our World in Data, rasio vaksinasi booster di Indonesia berada di angka 13,55 per 100 penduduk hingga 11 Mei 2022 lalu. Jumlah ini menempatkan Indonesia di peringkat keenam Asia Tenggara.

Baca Juga: Jepang Melaporkan Kasus Covid-19 Mingguan Terbanyak di Dunia Termasuk Rekor Harian 233.100 Kasus

Dalam upaya mengejar taget tersebut, pemerintah menggelar vaksinasi secara masif. Segala cara dan pendekatan dilakukan agar masyarakat bersedia untuk melakukan vaksinasi booster.

Peserta didik Sespimmen Lemdiklat Polri Dikreg ke-62 tahun 2022, Syaiful Wachid, SH, SIK.
Peserta didik Sespimmen Lemdiklat Polri Dikreg ke-62 tahun 2022, Syaiful Wachid, SH, SIK.

Hal ini menjadi perhatian khusus Syaiful Wachid, SH, SIK, peserta didik Sespimmen Lemdiklat Polri Dikreg ke-62 tahun 2022. Menurutnya aspek kesehatan menjadi hal utama.

"Penerapan protokol dan akselerasi vaksinasi menjadi kunci pencegahan penyebarluasan penularan Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: China Telah Mengeluarkan Persetujuan Penggunaan Obat HIV Keluaran Genuine Biotech Bagi Pasien COVID-19

Menurut Syaiful, capaian vaksinasi booster di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat, sampai saat ini masih rendah jika dibandingkan dengan capaian vaksinasi dosis kesatu dan kedua.

"Keprihatinan kami adalah capaian vaksin booster yang masih rendah, vaksinasi ini harus di akselerasi, sehingga wisatawan yang datang merasa aman," ungkapnya, Kamis, 4 Agustus 2022.

Syaiful menuturkan, sejumlah penyebab mengapa animo masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster khususnya di daerah Bandung Barat masih rendah, diantaranya mereka merasa cukup dengan vaksin kesatu dan kedua, kemudian tidak ada kewajiban pemerintah untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga.

Baca Juga: FDA AS Merekomendasikan Penyertaan Komponen Omicron untuk Vaksin 'Booster' Covid-19

"Boosterkan dipersyaratkan hanya untuk perjalanan antar daerah dan ke luar negeri. Nah mereka yang tidak melakukan perjalanan, tidak bersedia di-booster," kata Syaiful, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Kasubbid Paminal Bid Propam Polda Sulawesi Utara.

Untuk menekan laju penyebaran Covid-19, pihaknya mengimbau masyarakat tidak acuh terhadap pentingnya melakukan vaksinasi booster.

"Booster sebagai langkah pencegahan supaya aktivitas masyarakat tenang, makanya harus, jangan diabaikan," tegasnya.

Baca Juga: Polres Majalengka Melaksanakan Vaksinasi Booster di Sejumlah Masjid Saat Pulang Tarawih

Syaiful mengingatkan kepada masyarakat saat menggelar kegiatan atau perlombaan untuk menyemarakkan peringatan ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia tetap harus memperhatikan protokol kesehatan.

"Jadi, kalaupun ada lomba, jangan lomba yang intensitas bertemunya tinggi. Jadi pilih lomba-lomba yang aman secara protokol kesehatan," pungkasnya ***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x