Peralatan lainnya, mesin pompa air, ransel air, mesin pemadam, watermaster, tabung oksigen masker, jaket anti api dan kendaraan operasional. Perlengkapan tersebut diserahkan kepada anggota Satgas Karhutla
“Kami menyiapkan 3 torn (Water Bag), masing masing berkapasitas 5.000 liter, 50 pcs ransel air ada 50 pcs face shield, genset, oksigen dan perlengkapan penunjang lainnya,” ujar Kapolres.
Baca Juga: Ada Bantuan Ambulans, Tidak Alasan Pasien Terlambat Terima Penanganan
Sementara itu Kepala Seksie PTN Wilayah II Majalengka Taman Nasional Gunung Ciremai Jaja Suharja Senjaya mengungkapkan, pada tahun 2019 lalu ada seluas 933,01 hektare lahahan TNGC yang terbakar selama kurang lebih 38 hari dengan 10 kali kejadian kebakaran hutan.
Ada banyak kendala saat melakukan pemadaman hingga kebakaran cepat meluas di tahun kemarin.
Di antaranya adalah, masa kemarau yang sangat panjang hingga hampir 6 bulanan mulai Maret- Agustus, topografi sulit untuk dijangkau, angin yang sangat kencang dan arahnya yang selalu berubah-ubah kondisi ini mempercepat perambatan api. Bahkan di Kecamatan Argapura sempat terjadi puting beliung.
Baca Juga: Turnamen Unik, Main Voli Gunakan Bola Plastik dan Berhadiah Seekor Ayam
Selain itu sumber air di titik kebakaran juga sangat sulit, ditambah jumlah personil yang sangat terbatas.
“Pada tahun kemarin kebakaran pertama terjadi pada 7 Agustus di bagian puncak kemudian merembet ke bawah, api cepat menyebar karena arah angin tidak jelas serta sulitnya air untuk melakukan pemadaman,” ungkap Jaja.