60.000 Pelanggan di Kota Bandung Akan Kesulitan Air, Pipa Transmisi PDAM Tirtawening Bocor Lagi

- 15 Juli 2020, 07:32 WIB
PETUGAS memperbaiki bocornya pipa PDAM Tirtawening di Kampung Bugel, Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Selasa 14 Juli 2020.* /YURRI ERFANSYAH/ZONAPRIANGAN.COM
PETUGAS memperbaiki bocornya pipa PDAM Tirtawening di Kampung Bugel, Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Selasa 14 Juli 2020.* /YURRI ERFANSYAH/ZONAPRIANGAN.COM /

Dugaan sementara, kata Sonny, pipa bocor akibat korosi pada bagian bawah pipa galvanic iron tersebut berdiameter 5 cm.

"Proses perbaikan kebocoran memerlukan waktu tiga hari," ujarnya.

Baca Juga: Perkuat Layanan di Kawasan Industri Baru Jawa Barat, XL Axiata Tambah BTS Hingga 1.900 Menara

Lebih lanjut Sonny mengatakan, atas bocornya pipa yang mengambil air dari Cikalong, aliran ke pelanggan hanya terganggu 20 persen karena air yang hilang 800 liter per detik akibat pipa bocor diganti dari sungai Cikapundung.

"Kapasitas pipa transmisi dari Cisangkuy 800 liter per detik sekarang harus dihentikan atau jadi dinolkan. Gantinya pompa Sabuga dari Cikapundung diaktifkan, kapasitas 200 liter per detik dan optimalkan pipa transmisi Dago bengkok 300 liter per detik," paparnya.

Menurut Sonny, berkurangnya air masuk ke Badak Singa mengakibatkan 60 ribu pelanggan terganggu air sekitar 20 persen sehingga yang biasa mendapat giliran 10 jam maka selama tiga hari ke depan hanya 8 jam.

Baca Juga: Perusahaan Kolaps, Kasihan Karyawan Empat Bulan Tidak Terima Gaji

Sementara itu, lanjut Sonny, bila kondisi di lapangan ada pelanggan yang tak memperoleh aliran air, pihak PDAM telah menyiapkan langkah antisipasi.

"Kami siagakan sejumlah truk tangki air minum (TAM) guna menyuplai kebutuhan air. Untuk mendapatkan suplai tersebut, pelanggan dapat menghubungi kantor TAM. Minimal 10 pelanggan yang telah dikoordinasikan, kita antar gratis hanya menyiapkan ember penampungan," ungkapnya.

Sonny menuturkan panjang pipa dari Cikalong ke Badak Singa 32 kilometer rawan pecah karena dibangun tahun 1950 bahkan ada pipa yang berada di atasnya rumah penduduk.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x