Melihat posisi elektabilitas Jeje-Ujang Endin saat ini, tidak mudah buat Adang-Supratman untuk memenangkan pertarungan terutama dalam kontek banyaknya variable yang ditemukan dalam survei tentang sejumlah keunggulan Jeje dan pasangannya.
"Variabel tersebut biasanya sering dijadikan indikator kuat atau lemahnya seorang kandidat incumbent untuk terpilih kembali," tuturnya.
Baca Juga: Suasana Ramai Lalu Lalang Kendaraan, Pencuri dengan Tenang Menggondol Baterai Tower BTS
Pertama, sebagai incumbent, Jeje memiliki tingkat kepuasan publik atas kinerjanya yang cukup tinggi, yaitu 69,3% cukup puas dan 15,7% sangat puas. Jika digabungkan tembus di angka 85% dan publik mengaku puas.
Selanjutnya untuk angka kepuasan publik yang tinggi ini biasanya menggambarkan calon incumbent yang berpotensi melenggang untuk terpilih kembali.
Kedua, Jeje mempunyai bekal tingkat pengenalan dan kesukaan yang sangat tinggi, yaitu 99,3% (pengenalan) dan 92,7% (kesukaan).
Baca Juga: Kemenparekraf dan Disparbud Wujudkan BISA di Ranca Upas
Ketiga, Jeje sudah mengantongi jumlah pemilih militant (strong supporter) yang juga tinggi, yaitu 35,4%. Sementara Adang baru 21,1%.
"Angka ini juga sering kali jadi indikator tingginya potensi keterpilihan seorang calon," katanya.
Dari pengalaman LSI melakukan ratusan kali survei, calon yang punya pemilih militant diatas 30% selalu memenangkan pertarungan.