BMKG: Fenomena Super New Moon 21 Januari 2023, Berpotensi Tingginya Pasang Air laut

- 18 Januari 2023, 12:02 WIB
BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi.
BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi. /Pixabay/dimitrisvetsikasi1969./

ZONA PRIANGAN - Puncak musim musim hujan akan berlangsung Januari hingga Maret 2023 mendatang, BMKG memprakirakan curah hujan akan terjadi dengan intensitas 300 sampai dengan diatas 500 mm per bulan yang masuk pada kategori tinggi hingga sangat tinggi.

Prakirawan BMKG Jatiwangi Ahmad Faiz Zyin mengungkapkan, adanya fenomena super new moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 21 Januari 2023, ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut dengan batas maksimum.

“Saat ini bulan Januari dan diprakirakan hingga Maret merupakan puncak musim hujan. Potensi kondisi cuaca ekstrem akan lebih meningkat dibanding sebelumnya. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia,” ungkap Faiz Zyin.

Baca Juga: Dua Remaja Asal Taiwan Ajari Warga Majalengka Menyaring Air Sungai Menjadi Air Bersih

Menurutnya, potensi rob pesisir Jawa Barat termasuk Indramayu dan Cirebon akan terjadi di hari Selasa hingga Kamis (17-19/1/2023) . Pada tanggal 17 hingga 19 Januari prakiraan harian untuk Laut Jawa Bagian Barat tinggi gelombang berkisar berkisar 1.25 – 2.5 meter (klasifikasi tinggi gelombang kategori sedang) dan Perairan Utara Indramayu – Cirebon tinggi gelombang berkisar 1.25 – 2.5 meter (klasifikasi tinggi gelombang kategori sedang).

“Dihimbau selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, petir, angin kencang, puting beliung yang bisa berdampak bencana hidrometeorologi , banjir, longsor, pohon tumbang dan lain-lain. Untuk wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka status waspada terjadi disejumlah wilayah,” ungkap Faiz

Hujan disertai kilatan petir mulai siang hingga malam hari akan terjadi di beberapa wilayah di Jawa Barat, kewaspadaan harus ditingkatkan semua masyarakat.

Baca Juga: Makam Keramat Dirusak, Dugaan Dilakukan oleh Orang yang Sedang Mencari Ilmu Kebatinan

Faiz Zyin juga menjelaskan soal kondisi angin di wilayah Indonesai bagian Utara umumnya bergerak dari Utara menuju Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6 hingga 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan umumnya bergerak dari Barat Daya menuju Barat Laut dengan kesepatan yang sama antara 6 hingga 20 knot. Untuk tinggi gelombang lebih dari 2,5 m berpotensi terjadi di Laut Jawa, Natuna Utara dan Selat Sunda bagian Selatan.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x