Tak Ada SMA/SMK yang Lolos Verifikasi, Rencana Sekolah Tatap Muka di Garut Dibatalkan

- 14 Agustus 2020, 18:40 WIB
Ilustrasi Anak Sekolah.*/PRFM
Ilustrasi Anak Sekolah.*/PRFM /

ZONA PRIANGAN - Rencana pelaksanaan sekolah tatap muka untuk tingkat SMA/SMK di Kabupaten Garut yang tadinya akan dimulai 18 Agustus 2020, dipastikan dibatalkan.

Pembatalan dilakukan dengan beberapa pertimbangan, di antaranya kondisi sekolah yang dinilai belum siap sehingga dinyatakan tak lolos verifikasi.

Pembatalan pelaksanaan sekolah tatap muka untuk tingkat SMA/SMK di Garut diungkapkan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut, Asep Sudarsono.

Baca Juga: Ditemukan Tanaman Berbahaya dan Larva Hama dalam Benih dari Cina

Keputusan untuk dibatalkannnya kegiatan sekolah tatap muka terpaksa diambil untuk mencegah hal yang tak diharapkan kaitan dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Awalnya memang sudah kita rencanakan dimulai pda tanggal 18 Agustus ini. Namun karena berbagai hal, terpaksa kita batalkan untuk pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut," ujar Asep saat dihubungi Jumat, 14 Agustus 2020.

Asep pun mengungkapkan alasan kenapa pelaksanaan sekolah tatap muka untuk tingkat SMA/SMK di Garut sampai dibatalkan.

Setelah dilakukan verifikasi oleh tim, sejumlah sekolah yang sudah mengajukan pelaksaan sekolah tatap muka ternyata dinyatakan tak lolos.

Baca Juga: Jasad Bayi Ditemukan Terbakar di Tempat Sampah

Alasan lainnya, tuturnya, ada juga beberapa kecamatan yang menjadi lokasi sekolah yang mengajukan untuk pelaksanaan sekolah tatap muka yang semula masuk zona hijau dan kuning, kini berubah menjadi zona merah.

Hal ini terjadi akibat adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah tersebut.

Dikatakan Asep, dari hasil verifikasi yang dilakukan, sejumlah sekolah memang ada yang dinilai sudah cukup siap melaksanakan sekolah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan dan hanya tinggal melakukan rapid test dan swab test terhadap para gurunya.

Baca Juga: Warga Cijati Majalengka Kesulitan Air Bersih

Namun tiba-tiba, wilayah tempat sekolah itu berada masuk ke dalam zona merah karena ada warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dengan kondisi seperti tersebut, menurut Asep tentu masih belum memungkinkan jika pelaksanaan sekolah tatap muka tetap dipaksakan dimulai pada tanggal 18 Agustus.

Kalaupun tetap dipaksakan, hal ini akan menimbulkan kerentanan sehingga pihaknya memutuskan untuk menundanya.

Baca Juga: Muspika Cileunyi Imbau Warga Tunda Acara Agustuan, Kawaludin: Jika Nekat Dibubarkan

"Pada akhirnya kami terpaksa memundurkan waktu pelaksanaan sekolah tatap muka untuk tingkat SMA/SMK di Garut demi mencegah hal yang tak kita harapkan.

Bersama tim kesehatan, kami akan melakukan verifikasi ulang untuk memastikan semuanya memang telah siap sesuai protokol kesehatan," katanya.

Di sisi lain, Asep mengaku sangat mengapresiasi semangat yang dimiliki siswa dan guru di Garut untuk melaksanakan sekolah tatap muka.

Baca Juga: Di Paseh, Anggota Pramuka Berbagi Masker dengan Pengendara Motor

Namun untuk dapat melaksanakan sekolah tatap muka pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, semangat saja tentu tidak cukup karena ada hal yang lebih penting yang harus lebih diutamakan yakni persoalan kesehatan.

Diakui Asep, pihaknya sangat tak ingin mematahkan semangat yang dimiliki para siswa dan guru untuk dapat segera melaksanakan sekolah tatap muka.

Namun pihaknya juga tentunya tak bisa mengesampingkan keselamatan para guru, siswa, dan juga orang tua yang akan sangat rentan terpapar Covid-19 jika pihaknya tetap memaksakan pelaksanaan sekolah tatap muka.

Baca Juga: Desa Kertayasa dan Selasari Pangandaran Andalkan Body Rafting

Asep juga menerangkan, berdasarkan hasil verifikasi awal yang dilakukan, juga masih terdapat sejumlah sekolah yang belum menyiapkan sarana di masa adaptasi kebiasan baru (AKB).

Mereka baru sebatas mempunyai niat da keinginan untuk segera melaksanakan belajar tatap muka.

"Sejak awal kami sudah berikan rambu-rambu dan peringatan dimana jika dari hasil verifikasi yang dilakukan masih ada salah satu syarat yang belum terpenuhi, maka sekolah tersebut dipastikan tidak akan bisa melaksanakan sekolah tatap muka.

Baca Juga: Hari ini Pengumuman SBMPTN 2020, Cek Daftar Link-nya di 12 Situs Mirror Berikut Ini

Sama sekali tidak boleh ada keringanan dalam hal ini dan semua syarat harus terpenuhi secara utuh," ucap Asep.

Menurutnya, apabila semua sarana sesuai protokol kesehatan sudah dapat terpenuhi oleh pihak sekolah, langkah selanjutnya akan dilaksaakan rapid test dan swab test kepada para guru.

Di Garut sendiri disampiakan Asep sudah ada sekolah yang telah memenuhi peryaratan seperti itu yakni SMKN 1 Garut.

Baca Juga: Hari Gini Barter? Nelayan dan Petani Pantura Bisa Membuktikannya

Namun ketika tinggal hanya dilaksanakan rapid test dan swab test terhadap para guru, ternyata kini status wilayah tempat sekolah itu berada malah berubah menjadi zona merah.

"Secara sarana dan kurikulum, sebenarnya SMKN 1 Garut itu sudah memadai untuk melaksanakan sekolah tatap muka, hanya saja wilayahnya kemudian berubah menjadi zona merah.

Kami akan melakukan evaluasi selama 14 hari ke depan untuk pendataan ulang sekolah mana saja yang masuk zona hijau dan kuning yang akan masuk prioritas pelaksanaan sekolah tatap muka," kata Asep.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x