ZONA PRIANGAN - Sejumlah petani di Majalengka megeluhkan sulitnya memperoleh pupuk urea bersubsidi di kios-kios tempat mereka membeli pupuk
Di kios tersebut tersedia hanya pupuk urea non subsidi dengan harga yang jauh lebih mahal mencapai Rp 6000 per kg.
Padahal mereka mengaku tengah melakukan pemupukan untuk tanaman padi musim gadu.
Baca Juga: Jerinx SID Bacakan Keberatan dalam Sidang Ujaran Kebencian IDI Kacung WHO
Karena pupuk subsidi langka akhirnya mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi dicampur dengan ponska untuk mengurangi beban harga mahal.
Jamal warga Kelurahan Cicenang mengatakan, kebutuhan pupuk sebanyak 80 kg akhirnya dia hanya membeli sebanyak 30 kg saja karena uangnya terbatas. Sisanya dia membeli ponska.
“Padu digemuk wae heula, ulah teu digemuk teuing,” ungkapnya.
Baca Juga: Posting Ulasan Negatif Tentang Hotel, Wisatawan Terancam Hukuman 2 Tahun Penjara
Kartu tani menurut para petani saat ini tidak berlaku untuk pembelian pupuk karena pupuknya tidak tersedia di kios.