Bing Siap Gantikan Google Seandainya Raksasa Teknologi Asal Mountain View Itu Meninggalkan Australia

4 Februari 2021, 16:48 WIB
Bing siap gantikan Google seandainya raksasa teknologi asal Mountain View itu meninggalkan Australia. /NDTV.COM/

ZONA PRIANGAN - Raksasa perangkat lunak Microsoft Corp yakin bahwa mesin pencarinya yakni Bing dapat mengisi celah di Australia seandainya Google memutuskan untuk keluar dari Australia, demikian pernyataan dari Perdana Menteri Scott Morrison pada Senin, 1 Februari 2021.

Australia telah memperkenalkan undang-undang yang akan memaksa raksasa internet Google dan media sosial terkemuka Facebook Inc untuk menegosiasikan pembayaran ke outlet media domestik yang tautan kontennya mengarahkan lalu lintas ke platform mereka.

Namun, kedua perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu menyebut undang-undang itu tidak bisa diterapkan dan mengancam akan menarik layanan utama dari Australia jika peraturan itu diterapkan.

Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu

Layanan tersebut termasuk mesin pencari Google, yang memiliki 94% pasar pencarian negara, menurut data industri.

CEO Microsoft Satya Nadella sejak berbicara dengan Morrison tentang aturan baru, perusahaan teknologi yang berbasis di Kota Redmond itu, siap untuk mengembangkan Bing, mesin pencari nomor 2 di dunia, untuk gantikan Google.

"Saya dapat memberi tahu Anda, Microsoft cukup percaya diri, ketika saya berbicara dengan Satya," kata Morrison kepada wartawan di Canberra, tanpa memberikan detail lebih lanjut tentang percakapan tersebut, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Baca Juga: Google Mengancam untuk Keluar dari Australia Karena Sengketa Undang-undang Konten Berita

"Kami hanya ingin aturan di dunia digital sama dengan yang ada di dunia nyata, di dunia fisik," tambah Morrison.

Seorang juru bicara Microsoft mengkonfirmasi diskusi itu terjadi tetapi menolak berkomentar, karena perusahaan tidak terlibat langsung dalam undang-undang tersebut.

"Kami menyadari pentingnya sektor media yang dinamis dan jurnalisme kepentingan publik dalam demokrasi. Kami menyadari tantangan yang dihadapi sektor media selama bertahun-tahun melalui perubahan model bisnis dan preferensi konsumen," kata juru bicara tersebut.

Baca Juga: Keren, Kini Google Permudah Penggunaan File Microsoft Office untuk Aplikasi Workspace

Sehari sebelumnya, bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan CEO Facebook Mark Zuckerberg telah meminta pertemuan untuk membahas undang-undang tersebut, dan bahwa mereka telah berbicara, tetapi dia tidak akan mundur atas perubahan tersebut.

Pada sidang Senat tentang undang-undang tersebut, wakil sekretaris pasar Departemen Keuangan Meghan Quinn mengatakan pemerintah Australia akan memiliki kemampuan terbatas untuk campur tangan jika kepergian Google merugikan bisnis yang mengandalkan fungsi pencariannya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler