Kecil dan Lucu Namun Mematikan, Spesies Baru Katak Beracun dari Brasil

- 3 Mei 2021, 20:03 WIB
Brachycephalus rotenbergae, panjangnya kurang dari satu inci namun cukup beracun.*
Brachycephalus rotenbergae, panjangnya kurang dari satu inci namun cukup beracun.* /PLOS One/

ZONA PRIANGAN – Tampak lucu dan bersinar dengan warna oranye, namun spesies baru katak dari Brasil ini memiliki bisa yang tinggi, seperti diungkapkan para ilmuwan.

Katak, yang disebut Brachycephalus rotenbergae, panjangnya kurang dari satu inci.

Terlihat kecil namun cukup beracun, yang dikeluarkan dari kelenjar di kulitnya, cukup membuat manusia kesakitan.

Baca Juga: Joe Biden Tercatat Sebagai Presiden Usia Tertua, Jose Mujica Merupakan Presiden Termiskin

Namanya diambil dari pakar konservasi Brasil Elise Laura K. Rotenberg, katak ini memiliki lapisan tulang di tengkoraknya yang berpendar hijau di bawah cahaya ultraviolet.

B. rotenbergae ditemukan di selatan rangkaian pegunungan Mantiqueira di São Paulo, Brasil, di hutan sepanjang Pantai Atlantik Brasil.

Amfibi ini jenis katak labu (Brachycephalus ephippium), sekeluarga dengan katak berwarna cerah dan bercahaya mirip buah labu.

Baca Juga: Ini 10 Nama yang Mengguncang Dunia, Ada Mark Zuckerberg dan Jack Ma, Nomor 10 Berasal dari Indonesia

Spesies yang baru diidentifikasi ini cukup beracun dan berpotensi fatal bagi mamalia dan burung kecil.

"Tetapi ancaman pada manusia cukup minimal," kata penyeliti Ivan Nunes di Universidade Estadual Paulista.

“Spesies ini sangat beracun, tetapi hanya untuk binatang yang mencoba memakannya,” jelas Nunes kepada MailOnline.

Baca Juga: Ini 5 Pulau yang Sangat Mengerikan, Berkunjung ke Sana Sama Artinya Mendekati Kematian

Predator (burung, mamalia, katak besar) bisa mati jika memakan Brachycephalus ini.

“Kita bisa memegangnya dengan tangan, tetapi jangan coba-coba memegang mata dan mulutnya,” tuturnya.

Katak lain dengan genus yang sama bisa mengandung racun yang sangat berbahaya pada kulitnya yang disebut tetrodotoxin.

Baca Juga: 5 Kota Ini Mendapat Julukan Kota Hantu, Semua Penduduk Pergi Meninggalkannya

Tetrodotoxin bisa mengganggu sinyal yang ditransmisikan antara saraf dan otot, sehingga menyebabkan otot-otot menjadi lumpuh.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mail Online News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah