Bakteri dalam Perut Sapi Bisa Menguraikan Plastik, tapi Jangan Memberi Makan Sapi dengan Botol Plastik

- 4 Juli 2021, 22:42 WIB
Bakteri di dalam perut sapi menghasilkan enzim yang memecahkan ikatan kimia plastik.*
Bakteri di dalam perut sapi menghasilkan enzim yang memecahkan ikatan kimia plastik.* /Pixabay /TheDigitalArtist

ZONA PRIANGAN – Bakteri yang ditemukan di salah satu ruangan di perut sapi, menurut sebuah penelitian, ternyata bisa menguraikan plastik.

Diperkirakan 25,8 juta ton sampah plastik menumpuk di darat dan di laut, sekitar 15% terbuat dari polyester, jenis plastik yang biasa digunakan dalam botol minuman ringan dan kain sintetis.

Penemuan bakteri yang mampu memecahkan polyester alami memberi harapan untuk metode baru mengatasi polusi plastik dan memungkinkan plastik didaur ulang.

Baca Juga: Ratusan Domba Seperti dalam Pengaruh Alien, Posisi Tidur Membentuk Lingkaran Aneh

Sebagai bagian dari makanan normalnya, herbivora ini memakan sesuatu yang disebut kutin, polyester alami yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk melindungi dinding selnya.

Sekumpulan bakteri di dalam perut sapi tersebut menghasilkan enzim yang mampu memecahkan ikatan kimia polyester alami.

Para ilmuwan pun telah menemukan, bisa juga untuk polyester sintetis.

Baca Juga: Matahari Tenggelam di Bukit Beacon Sangat Indah tapi Hati-hati dengan Kawanan Sapi

Riset itu dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Bioengineering and Biotechnology.

Dikutip Indiatimes.com, disebutkan bahwa mikroba itu bisa mencerna polyethylene terephthalate (PET), yang digunakan dalam botol plastik, di samping plastik lainnya.

Di tahun-tahun akhir ini, para peneliti telah berupaya mempergunakan kemampuan makhluk mikroskopik ini untuk memecah materi bandel ini.

Baca Juga: Tragis, Peternak Asal Missouri Tewas Diseruduk oleh Sapi Peliharaannya

Para ilmuwan mencurigai perut sapi ini mengandung mikroba untuk menguraikan seluruh bahan tanaman.

Untuk menguji teori tersebut, Dr Doris Ribitsch, dari Universitas Sumber Daya Alam dan Sains Kehidupan di Wienna, dan koleganya menampung cairan dari rumen, sebuah ruang terpisah di dalam perut sapi dari rumah jagal di Austria.

Satu sapi biasanya menghasilkan rumen sekitar 100 liter.

Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya

“Anda bisa bayangkan jumlah besar cairan rumen melimpah di rumah jagal setiap hari, dan itu adalah limbah,” kata Ribitsch.

Cairan itu diinkubasi dengan tiga jenis plastik polyester, PET (polimer sintetis yang biasa digunakan dalam tekstil dan kemasan).

PBAT (plastik yang mudah terurai yang biasa digunakan dalam kantung plastik kompos).

Baca Juga: Video Unik, Angsa Hitam Menjadikan Kumpulan Ikan Sebagai Perahu, Ikan pun Minta Dibayar

PEF (plastik yang terbuat dari sumber yang bisa diperbarui). Setiap plastik diuji dalam bentuk film dan serbuk.

Hasilnya seluruh plastik bisa terurai oleh mikroorganisme dari perut sapi dalam kondisi laboratorium, dan plastik dalam bentuk serbuk terurai lebih cepat dari plastik dalam bentuk film.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x