Lokasi kedua situs sejarah penting tersebut letaknya tidak jauh dari Alun-alun Sumedang.
Pada mulanya masyarakat Sumedang memanggil beliau “Ibu Perbu” karena kepiawaiannya mengajarkan Alquran.
Tidak terlintas di pikiran para muridnya bahwa guru mengaji mereka merupakan sosok pejuang besar yang ditakuti Belanda.
Baca Juga: Virus Corona Cepat Menyebar Lewat Udara Terutama di Ruang Tertutup
Rumah singgah “Ibu Perbu” terletak tak jauh dari Masjid Agung Sumedang.
Rumah itu menjadi saksi bisu begitu pantang menyerahnya Cut Nyak Dien mempertahankan prinsip tak sudi dijajah bangsa lain.
Setelah dua tahun diasingkan, Cut Nyak Dien wafat 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, sekitar 1 km dari Masjid Agung Sumedang.
Baca Juga: Pembuang Sampah Sembarangan Didoakan Miskin Sampai Tujuh Turunan
4.Sajadah Batu dan Makam Imam Bonjol di Minahasa, Sulawesi
Tuanku Imam Bonjol bernama asli Muhammad Shahab, lahir di Bonjol, Pasaman.