Baca Juga: Bunker Kaliadem Sempat Jadi Tempat Menyeramkan, Kini Jadi Favorit Kunjungan Turis ke Gunung Merapi
Ini merupakan cerminan koordinasi serta manajemen waktu yang luar biasa.
Budaya gotong royong memang pada akhirnya selalu berdampak kebaikan dan bermanfaat bagi pelakunya.
Ibu Parmi pun mengatakan, rewang juga berarti sebagai eksistensi diri dan kontrol sosial. Sebagai tetangga yang baik memang sudah sewajarnya bahu-membahu.
“Soal waktu memasak pun sudah direncanakan dengan matang kapan akan selesai karena kami sudah terbiasa melakukannya,” ucap Ibu Parmi.
Masyarakat Jawa yang berada di Lampung memang tidak menghilangkan budaya leluhurnya.
Rewang akan menjadi tradisi yang tetap lestari meskipun sudah berbeda pulau.
Semoga tradisi ini tetap menanamkan nilai positif. Utamanya, esensi kita sebagai makhluk sosial yang dilahirkan untuk bergantung kepada orang lain.***