Bumi Alumni Ajak Pelaku UMKM Bangun Jejaring Pasar di Jepang, Ingin Sukses Begini Caranya

30 November 2020, 05:30 WIB
Ketua Umum PBA Dr. Ary Zulfikar saat tampil sebagai Keynote Speaker. Bumi Alumni Ajak Pelaku UMKM Bangun Jejaring Pasar di Jepang, Ingin Sukses Begini Caranya. /Dok. Perkumpulan Bumi Alumni

ZONA PRIANGAN - Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) yang merupakan wadah mandiri alumni Unpad mengadakan webinar bertajuk "Membangun Jaringan Alumni Peluang Pasar di Jepang" pada akhir pekan lalu.

Dalam webinar tersebut hadir Ketua Umum PBA Dr. Ary Zulfikar alias Azoo sebagai Keynote Speaker. Selain itu hadir juga dua narasumber yakni Owner Hanamaza Pan Bakery Halal di Jepang Siti Nurjannah dan Owner Opera Investment Grup (Furniture dan F&B) Ryo Okawa.

Menurut Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PBA, Nuning Hallet mengatakan kegiatan webinar ini merupakan bagian dari kegiatan bidang Hubungan Luar Negeri.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Termin 2 Tahap 5 Telah Disalurkan dan Masuk Rekening, Ayo Segera Cek Disini

"Setelah ini, kami akan membuat diskusi lainnya dalam membuka pasar di Korea Selatan dan Rusia," katanya saat membuka kegiatan webinar bertajuk "Membangun Jaringan Alumni Peluang Pasar di Jepang", Jumat 27 November 2020.

Moderator Webinar Dr. Dewi Tenty menyampaikan, webinar ini diadakan supaya para UMKM, khususnya UMKM Alumni Unpad, bisa membangun peluang jejaring pasar di Jepang.

Dewi menjelaskan, dipilihnya negara Jepang karena sepanjang sejarahnya, negeri sakura ini merupakan mitra dagang, baik impor maupun ekspornya, terbesar di Indonesia.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Telah Cair ke 1,9 Juta Pekerja, Pastikan Terdaftar di Link Berikut Ini

Pemilihan Jepang juga sebagai langkah awal supaya perluasan jejaring pasar bisa sampai ke negara-negara lainnya.

"Terakhir saya lihat di salah satu media pada 8 Oktober 2020 lalu, volume ekspor ke Jepang semakin meningkat. Mulai dari Ikan, Udang, Lobster, Gula Batu, Bawang Merah meningkat. Hubungannya sudah sangat harmonis," ungkapnya.

Di samping itu, terjadi peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang bermukim di Jepang. Data 2019 menunjukan, 12,7 persen atau lebih dari 56 ribu penduduk Indonesia bermukim di Jepang.

Baca Juga: Menyambut Gajian, Shopee Adakan Gratis Ongkir dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale

"Itu kan suatu pasar juga karena orang di Indonesia akan kangen dengan masakan kampung halaman," ujarnya.

"Dengan webinar ini, kita harap membuat wawasan semakin meningkat, bagaimana cara membangun kerja sama dengan alumni dan pasar di Jepang," katanya.

Sementara Azoo berharap, webinar ini dapat memperluas cakrawala pelaku UMKM untuk membuka pasar di Jepang.

Baca Juga: Cara Daftar Banpres BPUM, Cukup KTP Klik Link eform.bri.co.id/bpum Cek BLT UMKM Rp2,4 Juta

Para pelaku UMKM bisa memperoleh manfaat dari pengalaman-pengalaman narasumber untuk membangun dan mempertahankan bisnisnya di Jepang.

"Pelaku usaha langsung bisa mengambil manfaat dari para narasumber yaang sudah menembus pasar di Jepang," kata Azoo.

"Networking ini perlu dibina sehingga bisa membaca peluang tidak hanya di Jepang tapi juga di negara lainnya. Semoga acara ini bisa berjalan lancar," ujarnya.

Baca Juga: Hari Ini BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Disalurkan dan Masuk Rekening, Segera Cek Sekarang

Dalam kesempatan yang sama Owner Hanamaza Pan Bakery Halal di Jepang Siti Nurjannah menceritakan pengalamannya dalam membangun usaha roti halal di Jepang.

Siti menyampaikan, awal yang baik untuk membuka bisnis yakni melihat kebutuhan masyarakat Jepang.

Dirinya sendiri mengaku memutuskan membangun bisnis roti karena melihat pergeseran pola konsumsi masyarakat Jepang.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Cair, Namun Tidak untuk 7 Rekening Bermasalah Ini

"Alasan membuat bisnis roti karena di Jepang makanan pokok bergeser dari nasi ke roti," ungkapnya.

Di samping itu, Siti juga melihat peluang banyaknya masyarakat muslim Jepang yang membutuhkan makanan halal. Menurutnya, agak sulit mencari roti yang halal di Jepang.

"Jadi saya ingin memasuki unsur halal. Bakerynya bagus tapi hampir semua tidak bisa dimakan," katanya.

Baca Juga: Segera Cair! BLT Subsidi Gaji BPJS Tahap 5, Cek Link Ini, Ada Rekening Karyawan Gagal Ditransfer

Tidak hanya melihat peluang pasar, Siti juga melihat perkembangan teknologi yang mempengaruhi konsumsi masyarakat.

Dalam hal ini, masyarakat Jepang juga senang memesan makanan melalui online.

"Karena itu, saya membidik online. Sehingga semua masyarakat Jepang bisa membeli produk saya," jelasnya.

Baca Juga: Segera Cek, BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Disalurkan dan Masuk Rekening Hari ini

Kemudian, usai melihat peluang-peluang itu, Siti memberanikan diri untuk membuat bisnis roti halal. Namun, Siti mengaku awalnya tidak mengetahui untuk memulai dari mana.

Siti pun memberanikan diri untuk bertanya kepada pemerintah kota apakah ada program pebisnis untuk pemula.

Siti berharap, jika ada program itu maka pemerintah kota akan memberikan bimbingannya.

Baca Juga: Segera Cek, BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Disalurkan dan Masuk Rekening Hari ini

"Untungnya program itu ada. Dan saat saya datang, usianya baru satu bulan. Saya pun sudah lima tahun terus konsultasi seminggu sekali. Dan itu gratis," jelasnya.

Dari bimbingan itu, Siti belajar banyak hal mulai dari tata cara membangun toko roti hingga syarat-syarat yang harus dipenuhi.

"Ternyata syaratnya cukup berat, untuk buat toko roti saja tidak boleh rumah induk. Lalu juga diatur dindingnya seperti apa, pembuangan airnya seperti apa. Karena itu, dari segi keuangan harus dipikir matang-matang. Tapi di sini ada pinjaman lunak, dan harus diangsur tiap tahun," paparnya.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji BPJS Tahap 4 Hari ini dan Tahap 5 Pekan Depan

Kendati demikian, Siti membuktikan bahwa saat ini toko roti halal terbilang sukses. Lantaran, Siti terus melakukan inovasi terhadap produk-produk rotinya.

Bahkan, dirinya pernah diundang ke Festival Roti Jepang karena hasil dari roti buatannya.

"Saya mencoba dengan hanya membuat roti yang belum ada yang memasarkan. Dari produk itu saja banyak tawaran, jadi memang harus punya gebrakan," ujarnya.

Baca Juga: BI Turunkan Suku Bunga, Kurs Rupiah Melemah Hari ini

Narasumber lainya, Owner Opera Investment Grup (Furniture dan F&B) Ryo Okawa menceritakan pengalamannya membuka usaha di Indonesia karena dilatar belakangi dengan membantu perusahaan keluarganya di bidang furnitur.

Pertama kali masuk Indonesia, dia pernah tinggal di Jepara mencari bahan baku buat furnitur di Jepang.

Menurut Ryo, banyak potensi market di Jepang. Modal utamanya adalah harus bisa melakukan identifikasi produk apa yang cocok dengan selera jepang.

Baca Juga: Segera Cek BLT Subsidi Gaji BPJS Tahap 4 Cair Hari ini? Selanjutnya Ada Tahap 5, Ini Penjelasannya

Seperti kopi, orang Jepang suka kopi yang rasa asam, berbeda dengan rasa orang Indonesia.

"Orang jepang juga menyukai masakan santan, makanya saya juga bermaksud untuk membuka restoran Padang di Jepang," ujar ryo yang pernah bekerja selama 1,5 tahun di kantor hukum AZP Legal Consultants sebelum akhirnya membuka restoran Jepang, Fukuro, di wilayah SCBD bersama-sama dengan Azoo yang juga merupakan partnernya di Indonesia.

Selain identifikasi market Jepang, inovasi produk juga menjadi hal yang penting bagi Ryo Okawa.

Baca Juga: Ternyata Pandemi Percepat Transformasi Perusahaan BUMN, Erick Thohir: Bentuk Ekosistem Bisnis Baru

Ryo menambahkan, dibutuhkan juga komitmen, konsistensi, dan keberanian untuk menjalankan bisnis di Jepang.

Namun, dia mengingatkan, masyarakat Jepang lebih suka produk yang memiliki kualitas bermutu tinggi. Karena itu, jangan sampai kualitas produk yang dihasilkan bermutu rendah.

"Selain itu, kalau mau bisnisnya melebar ke Jepang harus mencari partner bisnis. Ini kunci karena partner bisnis dari Jepang bisa merekomendasikan teknik pemasaran dan sebagainya," ungkapnya.

Baca Juga: Ketahui Syarat dan Cara Cek Daftar Penerima Subsidi Gaji BLT Guru dan Tenaga Honorer Rp1,8 Juta

Webinar ini cukup mendapat antusiasme dari pelaku UMKM Bumi Alumni. Tercatat 147 orang yang hadir, dan rata-rata tertarik mengupas dari para narasumber bagaimana menembus pasar di negara orang lain.

Ryo juga memberikan tips agar bisa sukses untuk membuka usaha di Jepang atau di negara manapun.

Tips tersebut ada 2 hal yaitu pertama produk yang berkualitas dan kedua mencari partner yang bisa dipercaya.

Baca Juga: Ketahui Syarat dan Cara Cek Daftar Penerima Subsidi Gaji BLT Guru dan Tenaga Honorer Rp1,8 Juta

"Karena sebagai orang asing tentunya tidak mengetahui seluk beluk di negara orang lain. Dalam menjalankan usaha, kita jangan pernah takut untuk membuat kesalahan, yang penting bagimana kita bisa belajar dari kesalahan tersebut untuk memperbaikinya kemudian," kata Ryo, yang cukup dikenal di dunia selebritis di Indonesia.

Diakhir acara, Siti juga mengungkapkan rahasianya kenapa bisnis “roti halal”-nya di Jepang bisa berhasil.

"Jangan pernah menyerah dalam melakukan segala sesuatunya. Jatuh bangun adalah hal yang biasa dalam berbisnis. Oleh karenanya dukungan dari keluarga sangat penting dalam menjalankan usaha apapun," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler