Selain menguasai Timbuktu ia juga memperluas kerajaannya hingga ke Sungai Niger yang merupakan rute perdagangan paling penting trans-Sahara.
Pada masanya, negara Mali merupakan penghasil emas terbesar di dunia (50 persen suplai dunia saat ini), terutama di daerah Bambuk, dan Mansa Musa merupakan salah satu orang terkaya dalam sejarah.
Baca Juga: Membaca 11 Kali Surat Al Ikhlas, Seharian Tidak Akan Terbujuk Godaan Setan
Konon jumlah kekayaannya terlalu besar sehingga tidak dapat diperkirakan secara pasti.
Wilayah kekuasaannya menghasilkan setengah cadangan emas dunia. Maka tidak sulit untuk dipercaya bahwa kekayaannya tidak bisa dinilai dengan dolar, euro atau jumlah mata uang lainnya.
Salah satu kisahnya yang paling terkenal adalah saat ia pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah.
Baca Juga: Pemilik Ajian Waringin Sungsang, Rawa Rontek, Lembu Sekilan, dan Ngalap Ngampar Sulit Dikalahkan
Naik haji ke Mekah merupakan salah satu dari lima rukun Islam, dan Mansa Musa memutuskan untuk berangkat menunaikan hajinya pada 1324-1325.
Dalam perjalanan ke Mekah tersebut, ia membawa 60.000 orang penduduknya, setiap orang membawa sekitar 2 kg emas, dan lusinan unta, masing-masing berbobot sekitar 125 kg.
Mansa Musa sangatlah dermawan, emas yang dibawanya untuk dibagikan kepada fakir miskin dan digunakan untuk membangun masjid di sepanjang daerah yang dilaluinya.