Kemasan dan Cara Promosi, Pengaruhi Penjualan Produk Kreatif

- 23 Juli 2020, 16:06 WIB
KEPALA Bidang Industri Pariwisata di Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat Azis Zulficar Aly memperlihatkan kemasan emping yang dikemas dengan sederhana tapi menarik.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON
KEPALA Bidang Industri Pariwisata di Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat Azis Zulficar Aly memperlihatkan kemasan emping yang dikemas dengan sederhana tapi menarik.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON /

ZONA PRIANGAN - “Rezeki kota, tinggal di desa, bisnis mendunia” slogan tersebut diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengangkat sektor wisata dan ekonomi kreatif di 5.630 desa di Jawa Barat.

Kepala Bidang Industri Pariwisata di Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar, Azis Zulficar Aly mengatakan, pihaknya terus memberikan bimbingan dan berupaya memfasilitasi masyarakat yang bergerak di bidang industri kreatif.

Seperti yang dilaksanakan di Majalengka, dengan menggelar pelatihan Design Product dan Digital Marketing Strategy (disain produk dan strategi pemasaran digital) yang diikuti 20 orang pelaku ekraf.

Baca Juga: Cina Tidak Mau Kalah, Luncurkan Misi Tianwen-1 Menuju Planet Mars

Kegiatan tersebut dipusatkan di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Kamis 23 Jumat 2020.

Menurut Azis, akibat pandemi ekonomi di bidang industri pariwisata dan ekonomi kreatif turun drastis.

"Untuk meningkatkan kembali perekonomian ini, kami berupaya memberikan bimbingan dan pelatihan bagaimana mereka harus bangkit. Di antaranya melalui promosi, branding dan pemasaran melalui beragam cara lewat digital,” ungkap Azis.

Baca Juga: Sebanyak 40 personel Satlantas Polres Majalengka Jalani Rapid Test Jelang Operasi Patuh Lodaya 2020

Saat ini, lanjutnya, banyak industri kreatif yang dilakukan masyarakat, namun mereka tak mampu memasarkan secara luas karena pemasarannya masih tradisional dan terbatas.

Ada label tapi sangat sederhana sehingga tidak menarik pembeli, demikian juga dengan perizinan tidak ditempuh, padahal PIRT dan label halal penting bagi konsumen.

Hal itulah di antaranya yang akan dibimbing dan difasilitasi oleh Bidang Industri Pariwisata di Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Operasi Patuh Lodaya 2020 di Ciamis, Utamakan Protokol Kesehatan

"Kemasan kami buat desainnya, promosi digital juga dibantu hingga mengajari mereka bagaimana membuat konten digital yang menarik dengan waktu hanya beberapa detik saja,” kata Azis.

Azis mencontohkan, kemasan produk emping yang dikemas secara sederhana dan kemasan yang telah dibuat Pemprov Jabar yang dinilai menarik.

“Kami memilih emping karena emping Bantaragung rasanya lebih khas, original tapi serasa dibubuhi bumbu, gurih dan empuk. Pokoknya beda,” katanya.

Baca Juga: Andalkan Vokalis Ubay, Nidji Muncul dengan Lagu Abu-Abu

Masyarakat juga didorong untuk konsisten mempromosikan setiap produk kreatifnya.

Sejak mulai proses hingga barang jadi, serta dimana barang bisa diperoleh dengan mudah, dengan informasi detail guna memudahkan konsumen jadi tertarik.

Bagaimana pula agar produksinya bisa terus memenuhi kebutuhan konsumen dengan ketersediaan bahan baku, serta memiliki hubungan simbiosis mutualistis di antara petani dan produsen juga pedagang.

Baca Juga: Kab. Bandung Kaya Potensi Alam, Butuhkan Pemandu Wisata

Azis memilih Desa Bantaragung sebagai tempat pelatihan pertama karena di Bantaragung memiliki potensi wisatanya yang cukup banyak.

Selain itu industri ekonomi kreatif yang cukup menarik. Produksi empingnya sudah terkenal, juga ada madu, keripik pisang, kopi yang dipetik dari kebun kaki Gunung Ciremai.

“Dimasa Corona harus berpikir kumaha wisata jalan protokol kesehatan juga jalan,” kata Azis.

Baca Juga: Pangandaran Akan Berlakukan Denda Terhadap Wisatawan tak Bermasker

Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kuningan, Kepala Bidang Pemberdayaan Desa Prov Jabar, narasumber Asdin Al Mufid yang memberikan materi Digital Marketer Sosmed, Mufti Alem dari Desainer Nusae.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka Ahdi Setya Putra mengungkapkan, potensi ekonomi kreatif di Majalengka cukup banyak.

Mulai dari, seni rupa, pertunjukan, musik, kuliner, kriya, fotografi, animasi, desain komunikasi visual, interior, arsitektur, aplikasi dan game.

Baca Juga: Satu Orang Dilaporkan Tenggelam di Sungai Cisangkuy, Basarnas Berangkatkan Satu Tim Rescue

Kepala Desa Bantaragung, Maman Surahman mengaku bersyukur desanya menjadi tempat pelatihan dan berharap masyarakatnya bisa lebih termotifasi.

“Kami juga bersukur karena desa kami masuk pada program desa wisata,” ungkap Maman.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x