Berhasil Jaga Kualitas Aset di 2022 dengan NPL 1.13%, Kinerja Bisnis Tetap Solid pasca Pandemi Covid-19

- 11 Maret 2023, 13:30 WIB
Berhasil jaga kualitas aset di 2022 dengan NPL 1.13%, kinerja bisnis tetap solid pasca pandemi Covid-19.
Berhasil jaga kualitas aset di 2022 dengan NPL 1.13%, kinerja bisnis tetap solid pasca pandemi Covid-19. /

"Sepanjang 2022, bank kami tercatat terus tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan pasca pandemi Covid-19," tambahnya.

Baca Juga: Pfizer akan Meluncurkan Vaksin RSV untuk Lansia dan Wanita Hamil di AS dan Eropa pada Akhir Tahun Ini

Yuddy pun menyampaikan, kinerja solid pihaknya juga berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022.

Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, membuat kinerjanya terus tumbuh positif sepanjang 2022.

Yuddy menyatakan optimis, meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, bahwa kinerja banknya ini akan semakin positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Wingday X HDCI 'The 50th Golden Memorial 2023' Tradisi Gathering Harley-Davidson Enthusiast Siap Digelar

"Sesuai permintaan pemegang saham, kami akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder," ungkapnya.

Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5% secara year on year menjadi Rp181,2 triliun, laba tercatat sebesar Rp2,85 trilliun tumbuh 9,6% year on year sedangkan setelah pajak tercatat sebesar Rp2,24 trilliun tumbuh 11,2% year on year secara konsolidasian. Lebih lanjut Yuddy menjelaskan total aset banknya ini tumbuh positif menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.

"Kredit bank juga terus tumbuh, selama tahun 2022 tercatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1% atau tercatat Rp108,3 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR," paparnya.

Baca Juga: Deposito Suka-suka yang Mudah Dicairkan Kapan Saja, Tanpa Kena Pinalti, Emang Bisa? Cek Paparan Lengkap Disini

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x