Keyakinan Kang Mamat akan punya pasar tersendiri, karena dia memproduksi cilok lain dari pada yang lain.
Sebagian besar cilok yang beredar terbuat dari aci dengan bahan baku singkong.
Sementara Kang Mamat bertahan dengan cilok berbahan baku aci berbahan baku kawung (aren).
Baca Juga: Santri Pesantren Nurul Iman Rajin Ibadah, Masih Butuh Alquran dan Sarana Belajar
Cilok dengan bahan baku aci kawung dianggap punya nutrisi yang lebih bagus.
Makanya kehadiran cilok Kang Mamat selalu dinanti pelanggannya, mulai dari anak sekolah hingga ibu rumah tangga.
Bahkan orang yang mengerti kesehatan, seperti para pegawai Puskesmas Cipamokolan Kecamatan Rancasari tetap jajan cilok Kang Mamat, dan tidak tergoda dengan cilok lain.
Baca Juga: Jepang Akan Melarang TikTok dan Aplikasi Cina Lainnya
Sebenarnya Kang Mamat bukan asli Bandung. Dia lahir di Banyuresmi Kab. Garut.
Belajar membuat cilok di kampung, Kang Mamat mencoba peruntungan di Kota Bandung. Ternyata cilok buatan Kang Mamat mengena di hati pelanggannya.
Kang Mamat mulai menjajakan cilok sejak pukul 07.00. Dia melabeli cilok produksinya dengan nama Cilok Raos.