Riset Bain & Company dan Facebook: 70 Persen Konsumen Asia Tenggara Beralih ke Digital Tahun Ini

- 10 Agustus 2020, 10:57 WIB
PERUSAHAAN konsultan global Bain & Company memproyeksikan tahun lalu bahwa jumlah konsumen digital meningkat.*/TECHINASIA.COM
PERUSAHAAN konsultan global Bain & Company memproyeksikan tahun lalu bahwa jumlah konsumen digital meningkat.*/TECHINASIA.COM /

“Dengan percepatan digital selama lima tahun yang diringkas menjadi satu, dampak adopsi digital pada bisnis tidak pernah lebih nyata,” kata direktur pengelola game Asia-Pasifik Facebook Sandhya Devanathan.

“Sangat penting bagi bisnis untuk terhubung dengan konsumen dengan cara yang tanpa hambatan dan mereplikasi interaksi langsung melalui platform sosial, perpesanan, dan video pendek sebanyak mungkin untuk mendorong penemuan dan loyalitas," tambahnya.

Menurut laporan tersebut, 68% konsumen tidak tahu apa yang ingin mereka beli sebelum berbelanja, menjadikan 'discovery commerce' sebagai area yang sangat penting.

Baca Juga: Untuk Sementara, Persib Tertinggal oleh Persija, Mana Dukungan Bobotoh?

Selain itu, 62% konsumen mempelajari produk dan merek baru melalui platform sosial, dengan video pendek sebagai format pilihan utama mereka.

Adopsi e-wallet juga terus meningkat. Sekitar 22% responden sekarang lebih suka membayar dengan dompet elektronik mereka, naik dari hanya 14% pada tahun lalu.

Meskipun uang tunai masih menjadi raja di Asia Tenggara, jumlah orang yang memilih membayar dengan uang tunai turun menjadi 34% dibandingkan 40% pada 2019.

Baca Juga: Legenda Rakyat, Air Terjun Mursala Berasal dari Tangisan Seorang Putri

Bain dan Facebook juga menemukan bahwa VC Asia Tenggara dan dana ekuitas swasta mencapai rekor 8,7 miliar dolar Amerika Serikat dalam modal yang tidak terpakai pada akhir tahun lalu. Ini menghadirkan peluang bagi perusahaan rintisan teknologi di wilayah ini untuk mengumpulkan lebih banyak dana dan bersaing dalam skala yang lebih besar.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa gangguan mungkin lebih terlihat pada segmen perawatan kesehatan, pendidikan, dan hiburan online karena konsumen secara bertahap menyesuaikan diri dengan gaya hidup digital akibat pandemi Covid-19.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Techinasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x