Data dari laporan tersebut menunjukkan bahwa pola pengeluaran antara kota-kota tingkat satu dan tingkat dua telah menyempit dalam 12 bulan terakhir.
Baca Juga: Korban PHK Jumlahnya Banyak, Roy: Semua Buruh Harusnya Terima BLT
“Asia Tenggara adalah kawasan yang dinamis dan berkembang pesat menjadi salah satu mesin pertumbuhan teratas untuk ekonomi digital global,” kata mitra Bain Praneeth Yendamuri, seperti dikutip Techinasia.
“Ke depan, pengeluaran online diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2025 dan mencapai hampir 150 miliar dolar Amerika Serikat,” tambahnya.
Seiring dengan pertumbuhan ini, muncul kecenderungan konsumen untuk membeli lebih banyak kategori secara online.
Baca Juga: Andre: 80 Persen Masyarakat Menginginkan Prabowo Jadi Calon Presiden 2024
Menurut laporan tersebut, pembelian dalam kategori seperti pakaian, elektronik, perawatan pribadi, kecantikan, dan peralatan rumah tangga tumbuh sekitar 1,5x sejak tahun lalu.
Peningkatan yang jauh lebih besar terjadi pada kategori belanjaan online, yang tumbuh 2x menjadi 2,5x dibandingkan 2019. Menurut laporan tersebut, 43% responden di Asia Tenggara telah berbelanja secara online.
Bain dan Facebook juga mencatat bahwa kebiasaan nirsentuh dan konsumsi rumah diperkirakan akan terus berlanjut meskipun ada pelonggaran tindakan jarak fisik. Ini menghadirkan beberapa peluang bisnis.
Baca Juga: Ikke Nurjanah Kampanyekan Gizi Seimbang