ZONA PRIANGAN - Ada yang berbeda ketika lebih kurang seratus pengendara motor gede (moge) Harley-Davidson model Road Glide yang tergabung dalam komunitas RGOG (Road Glide Owners Group) merayakan hari jadinya yang ke-3 di Jogjakarta, 19-20 Maret akhir pekan lalu.
Merayakan anniversary RGOG ke-3 yang dilaksanakan dalam suasana dan kondisi pandemi, membuat Panglima RGOG Yovie Megananda Santosa atau akrab disapa Bang YMS harus memutar otak untuk menyesuaikan kondisi.
Sebuah perayaan sederhana bagi internal members RGOG dilaksanakan di Hotel The Rich City Mall Jogjakarta, dihadiri oleh roadgliders dari berbagai daerah, yang wajib memberikan bukti sehat dengan surat swab antigen.
Baca Juga: Ada Diskon Hingga 90 Persen Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Mereka bersilaturahmi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang cukup ketat, namun tetap tak mengurangi makna mereka berkumpul untuk bersilaturahmi dan merayakan hari jadi ke-3 RGOG.
"Kali ini, kami fokus untuk berbuat sesuatu dan tema acara pun disesuaikan, Bakti Sosial RGOG Membantu Pemerintah Guna Percepatan Penanganan Covid-19," kata Panglima RGOG Yovie Megananda Santosa, ketika dihubungi disela kegiatan tersebut.
Momentum istimewa bagi para roadgliders ini ditandai dengan aksi sosial, menyerahkan 15 ribu masker serta hand sanitizer bagi masyarakat setempat yang disalurkan melalui Polsek dan Koramil di beberapa kecamatan di Jogjakarta.
Ada juga pemberian santunan total Rp150 juta bagi 15 yayasan sosial, lembaga keagamaan serta warga kaum duafa.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan bersih pantai yang melibatkan 100 warga lokal sekitar Pantai Glagah, Kulon Progo Jogjakarta dan menanam bibit pohon.
Sebelumnya, para roadgliders dengan tertib melakukan sosial riding dari Hotel The Rich City Mall menuju venue Pantai Glagah Kulon Progo. Tanpa menggunakan patroli pengawalan, mereka mengatur konvoi yang dibagi dalam 4 grup keberangkatan.
Penyelenggara acara juga menyertakan 5 unit ambulance sebagai langkah pendampingan, sementara seluruh peserta kegiatan juga tetap menjalankan prokes dan menggunakan hand band volunteer Covid-19.
Mengenai sosial riding yang dilakukan tanpa pengawalan, Oke D Junjunan selaku Vice President RGOG angkat bicara. Menurutnya, ini adalah langkah positif. Pihaknya menyambut baik jika larangan petugas untuk mengawal konvoi komunitas diberlakukan.
Menurut Oke, para anggota RGOG sejatinya telah mendapat pelatihan sebelumnya melalui berbagai acara pelatihan bernuansa safety riding, diharapkan bisa lebih mandiri dan senantiasa mematuhi peraturan lalu-lintas yang berlaku di negeri ini.***