Beragam Ramuan ini Dipercaya Cegah Covid-19

- 7 Juli 2021, 08:00 WIB
Berjemur di pagi hari sebagai salah satu upaya untuk mencegah terpapar Covid-19 dan badan tetap sehat.
Berjemur di pagi hari sebagai salah satu upaya untuk mencegah terpapar Covid-19 dan badan tetap sehat. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Sebagian masyarakat yang merasa khawatir dengan penyebaran Covid-19 berupaya mencegah dengan beragam cara, mulai berolah raga, berjemur di siang hari saat terik  mata hari hingga mengkonsumsi madu, beragam ramuan obat herbal yang diyakini bisa menyembuhkan dan mencegah paparan Covod-19, atau cara lainnya.

Mandi dengan air hangat serta makan dan minum serba hangatpun dipercaya masyarakat bisa mencegah virus Covid-19.

Obat-obat herbal yang dijual di toko-toko obat herbal dan dipercaya menangkal virus pun laku dibeli masyarakat yang terus berupaya mencari cara untuk kesembuhan.

Baca Juga: Sejumlah Pengusaha di Kabupaten Majalengka Kena Sanksi Denda hingga Jutaan Rupiah

Berjemurpun ada beragam pemahaman ada yang menyebutkan, baik dilakukan pagi hari sekitar pukul 08.00-10.00 WIB, ada pula yang menyebutkan berjemur untuk Covid-19 dilakukan sekira pukul 11.00 WIB.

Miing, Manta dan sejumlah pegawai disekretariat Wakil Bupati dan Staf Ahli, melakukan berjemur setiap hari dipagi hari sekitar pukul 08.00 WIB selama kurang lebih 30 menit di halaman parkir kantor. Sedangkan Yudi berjemur lebih lama dari temannya.

“Agar sehat karena katanya Covid akan mati terkena panas sinar matahari, juga matahari pagi memang menyehatkan,” ungkap Miing yang rutin berjemur.

Baca Juga: Cegah Kegawatan Pasien Covid-19 Lewat Fitur Isoman, Kadiskominfo Jabar: Fitur Ini Bisa Jadi Skrining Awal

Hal yang sama juga dilakukan Makya Widiatmara, Ica dan Bombom yang setiap pagi berjemur di lapang volly halaman rumahnya bersama dengan beberapa teman sebayanya atas saran orang tua mereka. Paginya mereka jalan-jalan sebelum banyak warga berlalulalang.

“Setelah subuh langsung jalan-jalan keatas, belum banyak orang jadi santai,” kata Makya.

Selain berjemur banyak pula yang mengkonsumsi obat herbal yang dipercaya mencegah Covid atau mempercepat kesembuhan Covid, diantaranya ada yang menyarankan untuk mengkonsumsi banyak madu dan vitamin C 1.000 cc disamping mengkonsumsi majanan bergizi.

Baca Juga: Langkanya Oksigen Membuat Kapolsek Talaga Bikin 'Oksigen Rumahan'

Sri Susilawati warga Simpeureum menyarankan penderita Covid untuk pemulihan penciuman dengan menggodok daun seureuh kemudian dibubuhi kayuputih dan jeruk lemon, saat panas uapnya terus dihirup. Selain itu kayu putih disemprotkan di masker ketika masker akan dipakai.

Cara lainnya adalah menggodok jahe ditambah serai kemudian diminum dengan gula merah atau bisa langsung diminum tanpa gula setiap pagi dan sore.

Ada juga yang menggodog kunyit dan serai, airnya diminum pagi dan sore. Hingga jahe dan kunyipun laku di pasaran.

Baca Juga: Pemkab Majalengka Segera Merekrut Relawan Kesehatan dan Petugas Pemakaman

Minuman jeruk mipis atau lemon tanpa campuran apapun juga dipercaya bakal mencehak dan mempercepat kesembuhan. Selain itu membubuhkan minyak kayu putik ke gelas sebanyak dua tetes kemudian di minum dan beragam cara lainnya.

Mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak vitamin seperti jeruk, pepaya, pisang, apel dan aneka buah lainnya juga banyak dilakukan masyarakat selain pemenuhan protein.

Sedangkan Asep Trisno asal Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati yang dua anggota keluarganya terkonfirmasi positif selain mengkonsumsi obat herbal hasil ramuannya dia membeli obat kimia seharga Rp 400.000 per paket.

Baca Juga: Jabar Hadirkan Fitur Isolasi Mandiri di Pikobar, Mudahkan Warga Akses Layanan Telekonsultasi Selama Isoman

Itu dibelinya atas saran temannya. Paket obat tersebut berisi beragam vitami, mulai vitamin C, B komplek, vit D dan vitamin E serta obat penurun panas dan batuk.

Hanya menurutnya harga paket obat tersebut naik dalam sepekan. Semula harga satu paker hanya Rp 400.000 seminggu kemudian satu lembar obat naik dari Rp 125.000 menjadi Rp 200.000.

“Paket obat itu hanya ada di satu apotek sedangkan apotek lain dijelahai tidak tersedia,” kata Asep.

Baca Juga: Cegah Kegawatan Pasien Covid-19 Lewat Fitur Isoman, Kadiskominfo Jabar: Fitur Ini Bisa Jadi Skrining Awal

dr Prian Sembhada W menyebutkan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh biasanya diberikan.

Hanya katanya obat-obatan lain diberikan disesuai dengan keluhan dan kondisi pasien. Jadi tidak semua pasien Covid-19 obatnya sama.

Karena ada penderita yang disertai batu berdahak ada juga yang tidak tentu obat yang diberikan bakal berbeda. Ada pula yang disertai demam, muntah dan diare.

“Ada beberapa pasien isoman yang melakukan konsultasi via WA, keluhannya berbeda. Jadi tidak mungkin setiap orang penderita Covid-19 diberkan obat yang sama, atai obat satu paket,” katanya.

Baca Juga: Ajak Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Sukseskan PPKM Darurat, Uu Ruzhanul: Yakin Putus Mata Rantai Covid-19

Hal yangs ama juga disampaikan dr Gandana Purwana yang menurutnya belum ada obat untuk virus Covid Covid-19 selain vaksinansi. Yang terpenting bagi bagi masyarakat atau penderita tetap menjaga kebigaran tubuh.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah