Kaum Muda Korea Utara Terancam Dipenjara hingga Hukuman Mati jika Ketahuan Menggunakan Bahasa Gaul Gaya K-Pop

- 19 Juli 2021, 12:06 WIB
Para remaja diperingatkan bahwa mereka tidak boleh terlibat dengan budaya K-Pop.
Para remaja diperingatkan bahwa mereka tidak boleh terlibat dengan budaya K-Pop. /Dailystar/EPA

"Dia tahu bahwa aspek budaya ini dapat membebani sistem. Jadi dengan menghapusnya, Kim mencoba mencegah masalah lebih lanjut di masa depan," tambahnya.

Kim Jong-un telah menekan budaya yang dia yakini merusak "pakaian, gaya rambut, pidato, perilaku" Korea Utara.

Baca Juga: Angkatan Udara AS Mengirim F-22 Raptor ke Pasifik Barat sebagai Sinyal dan Peringatan Kuat bagi China

Desember lalu, negara memperkenalkan undang-undang baru di mana siapa pun yang menonton atau memiliki hiburan dari Korea Selatan akan dikirim ke kamp kerja paksa selama 15 tahun.

Siapa pun yang tertangkap menyelundupkan musik, pertunjukan, atau film ke negara komunis itu bahkan dapat menghadapi hukuman mati.

Dan mereka yang "berbicara, menulis, atau menyanyi dengan gaya Korea Selatan" menghadapi dua tahun kerja paksa yang keras.

Baca Juga: China Pamer Senjata Ampuh Hiu Robot Pembunuh Otonom yang Menyeramkan pada Pameran Senjata di Beijing

Menurut dokumen internal yang diselundupkan ke luar negeri oleh situs berita yang berbasis di Seoul, Daily NK, "perubahan serius" ada di cakrawala dalam "kondisi mental" pemuda Korea Utara.

Itu terjadi setelah Kim Jong-un melarang mullet dan skinny jeans dipakai di negeri itu.

Negara ini mengakui 15 gaya potong rambut yang disetujui dan penduduknya tidak diperbolehkan menata rambut mereka dengan cara lain yang tidak termasuk dalam daftar. T-shirt yang menampilkan slogan-slogan, serta tindik hidung dan bibir, juga telah dilarang di negara bagian tersebut.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailystar.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x