Bavarian Nordic Tengah dalam Pembicaraan untuk Memperluas Produksi Vaksin Cacar Monyet

- 26 Juli 2022, 14:14 WIB
Seorang karyawan perusahaan vaksin Bavarian Nordic bekerja di laboratorium perusahaan di Martinsried dekat Munich, Jerman, 24 Mei 2022.   REUTERS/Lukas Barth
Seorang karyawan perusahaan vaksin Bavarian Nordic bekerja di laboratorium perusahaan di Martinsried dekat Munich, Jerman, 24 Mei 2022. REUTERS/Lukas Barth /REUTERS/Lukas Barth

ZONA PRIANGAN - Bavarian Nordic, perusahaan asal Denmark yang berada di balik produksi vaksin yang digunakan untuk mencoba membendung penyebaran wabah global monkeypox alias cacar monyet, tengah dalam pembicaraan yang berpotensi dapat memperluas kapasitas produksi, kata CEO-nya, Senin, 25 Juli 2022.

Pembuat vaksin yang berbasis di Kopenhagen itu memproduksi vaksin dengan nama merek Jynneos, Imvamune atau Imvanex - tergantung pada geografi. Vaksin tersebut telah mengantongi persetujuan AS dan Eropa untuk penggunaannya dalam pencegahan cacar monyet, serta cacar yang terkait erat.

Bavarian memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 30 juta dosis, termasuk vaksin cacar monyet dan vaksin lain yang dibuatnya.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 26 Juli 2022: Hati Andin Meleleh, Tangisnya Pecah Saat Reyna Menerimanya Kembali

Itu dapat memenuhi permintaan saat ini dalam puluhan juta dosis untuk vaksin cacar monyet, kata Kepala Eksekutif Paul Chaplin dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Namun, bekerja sama dengan produsen kontrak yang berbasis di AS untuk memperluas kapasitas produksinya.

Chaplin mengatakan dia berharap proses itu akan selesai pada akhir tahun ini, dan menambahkan bahwa perusahaan sedang dalam pembicaraan awal dengan yang lain, termasuk produsen kontrak dan pembuat vaksin lainnya, jika diperlukan ekspansi lebih lanjut.

Baca Juga: WJAOR XXI 2022: Jalur Ekstrem dan Menantang yang Harus Ditempuh selama 4 Hari di Hutan Wisata Kabupaten Subang

"Kami hanya akan menekan tombol itu," katanya, jika dan ketika wabah menyebar lebih jauh dan atau permintaan dalam hal volume meningkat secara substansial.

Angka kasus cacar monyet telah meningkat menjadi lebih dari 16.000 kasus dari 75 negara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Sabtu, menyebut wabah itu sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Negara-negara di Afrika telah mengalami wabah cacar monyet secara sporadis sejak virus itu ditemukan pada manusia pada tahun 1970. Di Nigeria, wabah telah berlangsung sejak 2017.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Sebelum serentetan kasus saat ini, badan kesehatan global sedang berdiskusi dengan Bavarian Nordic tentang pasokan vaksin kepada negara-negara di Afrika, kata Chaplin.

Menurut Kepala Eksekutif Bavarian Nordic yakni Paul Chaplin mengatakan bahwa sejak wabah cacar monyet menyebar di Eropa hingga saat ini, belum ada permintaan.

"Itu belum muncul ... sampai sekarang, tidak ada permintaan," pungkasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x