Sebabkan Stunting dan Gizi Buruk, YAICI dan IBI Jabar Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Konsumsi Kental Manis

- 12 Agustus 2022, 19:23 WIB
Sebabkan stunting dan gizi buruk, YAICI dan IBI Jabar edukasi masyarakat tentang bahaya konsumsi kental manis.
Sebabkan stunting dan gizi buruk, YAICI dan IBI Jabar edukasi masyarakat tentang bahaya konsumsi kental manis. /ZonaPriangan.com/Yurri Erfansyah/

Baca Juga: Ayah yang Sayang Keluarga, Membeli Susu Cokelat buat Anak-anaknya Diganjar Hadiah Rp14,247 Miliar

Terkait hal itu, pihaknya menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat guna meminimalisir dan mengedukasi masyarakat agar para ibu tidak memberikan kental manis kepada balitanya.

"Dari 61 negara yang di survey, Indonesia berada di posisi 60, sangat rendah. Pernah menemukan anak usia 12 tahun terkena diabetes karena gula tinggi, karena itu kami menggandeng IBI Jabar, agar bidan yang dulunya menginformasikan kental manis itu susu baik bagi kesehatan, dapat mengedukasi kader kadernya. Ada 29 daerah yang berhasil kami edukasi," ungkapnya.

Selain itu, YAICI juga bekerjasama dengan guru-guru paud serta berbagai organisasi terkait lainnya tentang literasi gizi untuk anak.

Baca Juga: Hari Susu Sedunia 2021, Ketahui Lebih Jauh tentang 'Revolusi Putih' dan Verghese Kurien

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua IBI Jawa Barat, Nina Farida Ariani, mengungkapkan bahwa stunting merupakan program yang cukup lama. Dengan peralihan leading sektor, baru dua tahun dilimpahkan ke BKKB.

"Jadi IBI tidak hanya satu sasaran saja, namun 1000 hari kehidupan sejak hamil, bahkan sejak remaja, IBI ikut mensosialisasikan bahaya stunting. Bagaimana generasi yang akan datang? Jika ibunya baik, sehat, tentunya anak juga baik dan sehat," katanya.

Menurut Nina, saat ini milenial banyak yang salah kaprah, terutama tentang menyikapi soal diet.

Baca Juga: Anak Tidak Cocok Susu Sapi, Miliki Risiko Kurang Zat Besi, Natasha Rizky: Beri Nutrisi Alternatif yang Tepat

"Remaja putri sekarang notebene banyak yang diet, dimana tidak sesuai, karena makanan tidak mengandung gizi seimbang," tuturnya.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x