China Akhirnya Usir Kapal Perang Amerika Dari Laut Natuna Utara

6 Februari 2021, 12:47 WIB
Foto Ilustrasi China mengusir kapal perang Amerika dari Laut Natuna Utara. /Pixabay/Defence-Imagery

ZONA PRIANGAN - Sehari setelah kapal perang AS itu melewati Selat Taiwan, pada Jum'at 5 Februari 2021, akhirnya China mengusir kapal perusak berpeluru kendali milik Amerika Serikat (AS) dari Laut Natuna Utara

Sebuah pernyataan dikeluarkan oleh Komando teater selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China yang menyebutkan pihaknya mengerahkan kapal perang dan pesawat untuk memperingatkan dan mengusir USS John S McCain dari dekat Pulau Xisha (Pulau Paracel dalam bahasa Inggris) di wilayah Laut Natuna Utara.

Sebelumnya Angkatan Laut AS mengatakan telah melakukan operasi kebebasan navigasi yang sah di wilayah tersebut.

Baca Juga: Joe Biden Sulut Ketegangan dengan China, Angkatan Laut AS Berlayar Melalui Selat Taiwan Sebanyak 13 Kali

Perselisihan di Laut Natuna Utara pada Jumat, adalah ketegangan AS yang pertama di wilayah itu sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada 20 Januari 2021 lalu.

Di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump, hubungan AS-China juga semakin tegang di kawasan Laut Natuna Utara.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel Panas! China Usir Kapal Perang AS dari Laut Natuna Utara di Kepulauan Paracel

Baca Juga: Perlu Dicoba BST Rp300 Ribu dari Kemensos, Cukup dengan Kartu KIS, Inilah Caranya

China mengklaim hampir seluruh Laut China Natuna Utara tetapi klaim itu dibantah oleh beberapa negara tetangga maritim termasuk Filipina, Brunei, Malaysia, dan Indonesia.

Tian Junli selaku juru bicara komando teater China, mengatakan pelayaran kapal perang AS secara 'serius' melanggar kedaulatan dan keamanan China, merusak perdamaian dan stabilitas regional, dan dengan sengaja mengganggu 'suasana nyaman' perdamaian, persahabatan, dan kerja sama di Zona maritim Laut Natuna Utara.

"Pada 5 Februari (waktu setempat) USS John S. McCain (DDG 56) menegaskan hak navigasi dan kebebasan di sekitar Kepulauan Paracel, sesuai dengan hukum internasional,” kata Letnan Joe Keiley, juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut AS.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu, 6 Februari: Leo dengan Asmara yang Menyenangkan dan Gemini yang Mesti Hati-hati

“Operasi kebebasan navigasi ini menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaan yang sah atas laut yang diakui dalam hukum internasional.

Dengan menantang pembatasan tidak sah atas jalur tidak bersalah yang diberlakukan oleh China, Taiwan, dan Vietnam dan juga dengan menantang klaim China atas garis pangkal lurus yang melingkupi Kepulauan Paracel," Kata Keiley.*** ( Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

 

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler