Kapal China Ditahan Pihak Berwenang setelah Diduga Beroperasi secara Ilegal di Korea Utara

3 Agustus 2021, 10:01 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan, Senin mengatakan bahwa sebuah kapal pukat ikan China dengan bobot 290 ton ditahan setelah dicurigai melakukan operasi ilegal di perairan Korea Utara. /UPI/U.S. Navy

ZONA PRIANGAN - Pihak berwenang Korea Selatan menyerahkan kepada penjaga pantai China sebuah kapal penangkap ikan China yang dicurigai beroperasi secara ilegal di perairan Korea Utara.

Yonhap melaporkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Seoul mengatakan Senin bahwa kapal yang ditangkap itu dipindahkan ke China pada Sabtu.

Kapal "Yodaneo 26013" berbobot 290 ton adalah kapal pukat ikan yang mengoperasikan setidaknya dua pukat ikan secara bersamaan. Kapal itu termasuk 84 awak dan memasuki perairan Korea Utara pada 22 Juni, kata pihak berwenang Korea Selatan.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 3 Agustus 2021: Al dan Nino Kompak Namun Mereka Telat, Temukan Elsa dalam Keadaan Begini

Korea Selatan melacak kapal China itu dari jarak lebih dari 1.000 mil sebelum menangkapnya, menurut JoongAng Ilbo pada hari Senin.

Kapal penangkap ikan pertama kali terdeteksi di perairan dekat pulau Ulleungdo Korea Selatan di pantai timur 17 Juni, menurut laporan tersebut, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 2 Agustus 2021.

Kapal China yang menangkap ikan di perairan Korea Utara melanggar sanksi internasional. Resolusi Dewan Keamanan PBB 2371 melarang semua ekspor makanan laut Korea Utara. Ekspor yang dikelola negara diduga mendanai program senjata nuklir rezim tersebut.

Baca Juga: Situasi Pangan Buruk, Kim Jong Un Perintahkan Ribuan Ibu-Ibu Keluar Rumah untuk Pergi ke Sawah

Korsel tidak mengambil tindakan terhadap kapal tersebut selama 15 hari hingga Sabtu karena kapal China memiliki hak lintas di perairan Korsel. Tidak ada tindakan yang dapat diambil sampai sebuah kapal memulai operasi penangkapan ikan di perairan Korea Selatan, kata laporan itu.

Kapal pukat Cina berusaha untuk kembali ke Utara setelah Selatan memberi tahu pihak berwenang Cina pada hari Sabtu. Kementerian perikanan Seoul mengerahkan kapal untuk memblokir kapal pukat yang melarikan diri sebelum dipindahkan ke China, menurut Yonhap.

Baca Juga: China Bergulat dengan Wabah Varian Delta Usai Digelar Pertunjukan Indoor dengan 3.000 Pengunjung

Lim Tae-ho, direktur Divisi Bimbingan dan Negosiasi di kementerian perikanan Selatan, mengatakan tujuan menahan kapal itu adalah untuk mencegah aktivitas ilegal.

Banyaknya kapal China di Korea Utara diyakini mendorong menipisnya stok cumi-cumi regional, kata Lim.

Tahun lalu, Global Fishing Watch, yang terdiri dari tim ilmuwan yang berbasis di Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat, mengatakan ribuan kapal China terlibat dalam "penangkapan ikan secara rahasia" di Utara, menghabiskan stok dan menangkap lebih dari setengah ikan cumi-cumi senilai miliaran dolar.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler